Pada suatu ketika, aku sangat terkejut setelah membaca sebuah hadits
dibuku yang kudapat. Betapa aku tidak mengetahuinya, ternyata ada manusia yang
sempurna, yah lebih tepatnya wanita yang sempurna dalam keteguhan
mempertahankan agamanya. Bahkan Rasulullah pun memujinya. Ia bukanlah istri
dari Rasulullah dan ia jg bukan anak dari Rasulullah. Siapakah ia?
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw.
bersabda:”Sebaik-baik wanita penghuni surga itu adalah Khadijah binti
Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiyah binti Muzahim istri Firaun, dan
Maryam binti Imran.” (HR. Ahmad 2720, berderajat shahih).
Empat perempuan itu dipuji sebagai sebaik-baik
wanita penghuni surga. Akan tetapi, Rasulullah saw. masih membuat strata lagi
dari 4 orang tersebut.
Terpilihlah dua perempuan yang disebut sebagai
perempuan sempurna.
Rasul bersabda, “Tiada wanita yang sempurna kecuali
Asiyah istri Firaun dan Maryam binti Imran. Sesungguhnya keutamaan Asiyah
dibandingkan sekalian wanita adalah sebagaimana keutamaan bubur roti gandum
dibandingkan dengan makanan lainnya.” (Shahih al-Bukhari no. 3411).
Inilah yang membuatku sangat terkejut! Bahkan perempuan sekelas Fathimah dan Khadijah pun masih ‘kalah’ dibanding Asiyah Istri Fir’aun dan Maryam binti Imran. Apakah gerangan yang membuat Rasul menilai semacam itu?
Khadijah, ia perempuan hebat, namun ia tak
sempurna, karena ia diback-up total oleh Rasul terkasih Muhammad saw., seorang
lelaki yang hebat.
Fathimah, ia dahsyat, namun ia tak sempurna,
karena sejak lahir ia juga di back-up oleh ayahnya, Rasulullah, dan ketika
sudah menikah ada Ali bin Abi Thalib ra, seorang pemuda mukmin yang tangguh.
Sedangkan Asiyah? Saat ia menanggung deraan
hidup yang begitu dahsyat, kepada siapa ia menyandarkan tubuhnya?, karena
justru yang menyiksanya adalah suaminya sendiri.
Siksaan yang membuat ia berdoa, dengan gemetar,
“Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan
selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum
yang lalim.”
Bagaimana pula dengan Maryam? Ia seorang lajang
yang dipilih Allah untuk menjadi ibunda bagi Nabi Isa. Kepada siapa ia
menyandarkan tubuhnya atas tindasan kaumnya yang menuduh ia sebagai pezina?
Maka sangat Pantaslah jika Rasul menyebut
mereka: Perempuan sempurna…
***
Ya akhwatifillah.. ini nasehat untuk ku dan
untukmu..
YANG MENGANTAR kita ke Surga, Adalah Amalan
Kita, bukan karena (sekadar) lelaki shalih yang menjadi pendamping kita. Bukan juga
karena ayah kita yang bertaqwa.
Seorang ayah yang mengerti akan agama memang
akan sangat berpengaruh terhadap pendidikan anaknya. Dan Suami yang baik,
memang akan menuntun kita menuju jalan ke surga, serta mempermudah kita dalam
menjalankan perintah agama.
Namun, Rasulullah sangatlah salut kepada wanita
yang dengan kondisi keluarganya fasik akan agama, kondisi suaminya yang
memprihatinkan, fitnah yang tersebar
luas tentang dirinya, tapi tetap bisa beramal dgn cemerlang dalam
cahaya iman. Subhanallah !
Katakanlah. "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yg kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yg kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad dijalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang2x fasik. (Qs. At Taubah :24)
Katakanlah. "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yg kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yg kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad dijalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang2x fasik. (Qs. At Taubah :24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar