bintang

Sabtu, 12 Desember 2015

HIJRAH DI AKHIR ZAMAN

Dimasa awal Islam setelah kaum muslimin menetap di mekkah bersama Rasulullah kemudian terjadi penindasan, maka Allah memerintahkan kaum muslimin untuk hijrah bersama Rasulullah ke Madinah dalam sebuah negara Islam yang dipimpin oleh Rasulullah berdasarkan nubuwah kenabian. sehingga seluruh kaum muslimin yang berada di seluruh jazirah Arab diserukan untuk hijrah ke Madinah. Sehingga lahirlah golongan yang disebut dengan muhajirin dan ashar yang merupakan penduduk tempatan yang menerima orang-orang mukmin hijrah dari berbagai tempat.

Kemudian di akhir zaman di saat janji Rasulullah akan lahir kembali khilafah ala minhaj an nubuwah maka pada masa itu kaum muslimin juga di serukan kembali untuk hijrah yang kedua kalinya dari darul kufur ke darul Islam. Akan tetapi hijrah yang kedua di akhir zaman bukan lagi ke Madinah akan tetapi ke Syam. karena pusat pemerintahan Islam akhir zaman berada di Syam.

Abdullāh Ibn ‘Amr (radiyallāhu ‘anhumā) berkata bahwasanya Rasulullah (sallallāhu ‘alayhi wa sallam) bersabda, “Akan ada hijrah setelah hijrah. Orang-orang terbaik di muka bumi adalah mereka yang tinggal di tempat hijrahnya nabi Ibrahim (Syam). Lalu yang akan tersisa di bumi (selain Syam) adalah seburuk-buruk manusia. Bumi memuntahkan mereka, Allah akan membenci mereka, dan api akan mengumpulkan mereka bersama kera dan babi.” [hasan – diriwayatkan oleh Imām Ahmad, Abū Dāwūd, dan al-Hākim]

Didalam hadist di atas rasulullah menjelaskan bahwa akan ada hijrah setelah hijrah ke Madinah pada masa Rasulullah yaitu hijrah di akhir zaman ke darul islam di negeri Syam. Sehingga manusia yang tinggal negeri lain adalah seburuk-buruk manusia karena mereka berada di bawah kekuasaan zionis dan mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh zionis di bawah sisitem Dajjal. sehingga di akhir zaman semua orang-orang beriman akan hijrah ke Syam untuk menghindari dari fitnah sistem Dajjal tersebut. ‘Abd Allah ibn ‘Amr ibn al-’Ash meriwayatkan; Nabi bersabda

“Akan datang suatu masa ketika semua orang beriman pasti akan pergi ke Syam.” (Al-Hakim, Al Mustadrak ‘Ala Shahihain 4:457.)

Perintah hijrah akan berlaku selamanya, siapapun mereka yang sadar akan kekafiran para thagut-thagut di negeri darul kufur maka diperintahkan untuk segera hijrah ke daulah Islam demi menyelamatkan imam dari fitnah sistem dajjal yang menimpa kaum muslimin saat ini sebelum tiba masanya perintah hijrah tidak berlaku lagi. sebagaimana hadist, Rasulullah saw bersabda :

لا تنقطع الهجرة ما تقبلت التوبة، ولا تزال التوبة مقبولة حتى تطلع الشمس من المغرب، فإذا طلعت؛ طُبِعَ على كل قلب بما فيه، وكفي الناس العمل

“Hijrah tidak terputus selama taubat masih diterima. Dan taubat akan senantiasa diterima hingga terbitnya matahari dari arah barat. Apabila telah terbit (dari arah barat), ditutuplah setiap hati dengan apa yang ada di dalamnya, dan cukuplah manusia amal (yang telah dilakukannya)”.(HR. Ahmad)

Berdasarkan hadist di atas maka perintah hijrah di akhir zaman akan berakhir di saat matahari telah terbit dari barat, karena pada masa itu pintu taubat telah tertutup, Sehingga orang yang menyesal setelah matahari terbit dari barat dan ingin hijrah akan tetapi hijrah pada masa itu adalah hijrah yang sia-sia karena masa untuk taubat telah tertutup.

Adapun matahari terbit dari barat itu pada akhir pemerintahan al-Mahdi sebelum turun Isa as dan munculnya Dajjal. karena dajjal dan nabi Isa as adalah salah satu tanda kiamat dari sepuluh tanda kiamat yang lain dan akan muncul pada akhir pemerintahan al-Mahdi. Maka sebelum munculnya Dajjal dan Nabi Isa as maka terlebih dahulu muncul matahari terbit dari barat, sebagaimana hadist,

إِنَّ أَوَّلَ اْلآيَاتِ خُرُوْجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَخُرُوْجُ الدَّابَّةِ عَلَى النَّاسِ ضُحَى، وَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا؛ فَاْلأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيْبًا.

“Sesungguhnya tanda (Kiamat) yang pertama kali keluar adalah terbit-nya matahari dari arah barat, lalu keluarnya binatang (dari dalam bumi) kepada manusia pada waktu dhuha. Dan mana saja di antara keduanya yang terlebih dahulu keluar, maka yang lainnya terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat. (HR Muslim dan Ahmad)

Berdasarkan hurairan di atas maka Perintah hijrah akhir zaman akan berlaku sehingga pada masa akhir pemerintahan al-Mahdi yaitu sebelum munculnya Dajjal dan Turunnya Isa as, Sehingga di saat nabi Isa as turun dari langit maka pada saat itu semua orang-orang kafir akan beriman, Sebagaimana firman Allah swt surah An Nisa’ ayat 159,

وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا

“Tidak ada seorang pun di antara ahli kitab yang tidak beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari kiamat, dia (Isa) akan menjadi saksi mereka.” (An-Nisa`: 159)

Akan tetapi semua telah terlambat karena matahari dari barat terlebih dahulu keluar sebelum Isa al-masih turun. sehingga iman orang kafir pada saat itu adalah iman yang sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar