Dimasa awal
Islam setelah kaum muslimin menetap di mekkah bersama Rasulullah
kemudian terjadi penindasan, maka Allah memerintahkan kaum muslimin
untuk hijrah bersama Rasulullah ke Madinah dalam sebuah negara Islam
yang dipimpin oleh Rasulullah berdasarkan nubuwah kenabian. sehingga
seluruh kaum muslimin yang berada di seluruh jazirah Arab diserukan
untuk hijrah ke Madinah. Sehingga lahirlah golongan yang disebut dengan
muhajirin dan ashar yang merupakan penduduk tempatan yang menerima
orang-orang mukmin hijrah dari berbagai tempat.
Kemudian di
akhir zaman di saat janji Rasulullah akan lahir kembali khilafah ala
minhaj an nubuwah maka pada masa itu kaum muslimin juga di serukan
kembali untuk hijrah yang kedua kalinya dari darul kufur ke darul Islam.
Akan tetapi hijrah yang kedua di akhir zaman bukan lagi ke Madinah akan
tetapi ke Syam. karena pusat pemerintahan Islam akhir zaman berada di
Syam.
Abdullāh Ibn
‘Amr (radiyallāhu ‘anhumā) berkata bahwasanya Rasulullah (sallallāhu
‘alayhi wa sallam) bersabda, “Akan ada hijrah setelah hijrah.
Orang-orang terbaik di muka bumi adalah mereka yang tinggal di tempat
hijrahnya nabi Ibrahim (Syam). Lalu yang akan tersisa di bumi (selain
Syam) adalah seburuk-buruk manusia. Bumi memuntahkan mereka, Allah akan
membenci mereka, dan api akan mengumpulkan mereka bersama kera dan
babi.” [hasan – diriwayatkan oleh Imām Ahmad, Abū Dāwūd, dan al-Hākim]
Didalam hadist
di atas rasulullah menjelaskan bahwa akan ada hijrah setelah hijrah ke
Madinah pada masa Rasulullah yaitu hijrah di akhir zaman ke darul islam
di negeri Syam. Sehingga manusia yang tinggal negeri lain adalah
seburuk-buruk manusia karena mereka berada di bawah kekuasaan zionis dan
mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh zionis di bawah sisitem
Dajjal. sehingga di akhir zaman semua orang-orang beriman akan hijrah ke
Syam untuk menghindari dari fitnah sistem Dajjal tersebut. ‘Abd Allah
ibn ‘Amr ibn al-’Ash meriwayatkan; Nabi bersabda
“Akan datang suatu masa ketika semua orang beriman pasti akan pergi ke Syam.” (Al-Hakim, Al Mustadrak ‘Ala Shahihain 4:457.)
Perintah hijrah
akan berlaku selamanya, siapapun mereka yang sadar akan kekafiran para
thagut-thagut di negeri darul kufur maka diperintahkan untuk segera
hijrah ke daulah Islam demi menyelamatkan imam dari fitnah sistem dajjal
yang menimpa kaum muslimin saat ini sebelum tiba masanya perintah
hijrah tidak berlaku lagi. sebagaimana hadist, Rasulullah saw bersabda :
لا تنقطع الهجرة
ما تقبلت التوبة، ولا تزال التوبة مقبولة حتى تطلع الشمس من المغرب، فإذا
طلعت؛ طُبِعَ على كل قلب بما فيه، وكفي الناس العمل
“Hijrah tidak
terputus selama taubat masih diterima. Dan taubat akan senantiasa
diterima hingga terbitnya matahari dari arah barat. Apabila telah terbit
(dari arah barat), ditutuplah setiap hati dengan apa yang ada di
dalamnya, dan cukuplah manusia amal (yang telah dilakukannya)”.(HR.
Ahmad)
Berdasarkan
hadist di atas maka perintah hijrah di akhir zaman akan berakhir di saat
matahari telah terbit dari barat, karena pada masa itu pintu taubat
telah tertutup, Sehingga orang yang menyesal setelah matahari terbit
dari barat dan ingin hijrah akan tetapi hijrah pada masa itu adalah
hijrah yang sia-sia karena masa untuk taubat telah tertutup.
Adapun matahari
terbit dari barat itu pada akhir pemerintahan al-Mahdi sebelum turun Isa
as dan munculnya Dajjal. karena dajjal dan nabi Isa as adalah salah
satu tanda kiamat dari sepuluh tanda kiamat yang lain dan akan muncul
pada akhir pemerintahan al-Mahdi. Maka sebelum munculnya Dajjal dan Nabi
Isa as maka terlebih dahulu muncul matahari terbit dari barat,
sebagaimana hadist,
إِنَّ أَوَّلَ
اْلآيَاتِ خُرُوْجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَخُرُوْجُ
الدَّابَّةِ عَلَى النَّاسِ ضُحَى، وَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ
صَاحِبَتِهَا؛ فَاْلأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيْبًا.
“Sesungguhnya
tanda (Kiamat) yang pertama kali keluar adalah terbit-nya matahari dari
arah barat, lalu keluarnya binatang (dari dalam bumi) kepada manusia
pada waktu dhuha. Dan mana saja di antara keduanya yang terlebih dahulu
keluar, maka yang lainnya terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat. (HR
Muslim dan Ahmad)
Berdasarkan
hurairan di atas maka Perintah hijrah akhir zaman akan berlaku sehingga
pada masa akhir pemerintahan al-Mahdi yaitu sebelum munculnya Dajjal dan
Turunnya Isa as, Sehingga di saat nabi Isa as turun dari langit maka
pada saat itu semua orang-orang kafir akan beriman, Sebagaimana firman
Allah swt surah An Nisa’ ayat 159,
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا
“Tidak ada
seorang pun di antara ahli kitab yang tidak beriman kepadanya (Isa)
menjelang kematiannya. Dan pada hari kiamat, dia (Isa) akan menjadi
saksi mereka.” (An-Nisa`: 159)
Akan tetapi
semua telah terlambat karena matahari dari barat terlebih dahulu keluar
sebelum Isa al-masih turun. sehingga iman orang kafir pada saat itu
adalah iman yang sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar