Belajar ilmu itu ibarat menanam pohon. (terutama ilmu agama).
Menghafal dan memahami adalah air dan pupuknya.
Mengamalkan adalah rindang lebat daunnya.
Istiqamah adalah akar-akarnya yang menancap kuat.
Menyampaikan (berbagi ilmu) adalah buahnya yang tidak akan hilang sepanjang masa.
Orang yang berilmu, boleh saja mati.
Tapi ilmu yang disampaikannya kepada orang lain adalah buah yang berbiji, yang mana darinya akan tumbuh pohon yang baru, kemudian tumbuh lagi pohon yang baru dan begitu seterusnya.
Demikian itu bertanda bahwa ilmunya adalah buah yang bermanfa'at, dapat dinikmati oleh banyak manusia dari zaman ke zaman, tiada akhir sampai bumi diwariskan oleh pencipta-Nya.
Aduhai, sungguh mulianya orang yang berilmu itu!
Pantaslah jika Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
"Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu, dan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu (sampai beberapa derajat). Dan Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu perbuat." (Al Mujadilah : 11)
subhanallah wal hamdulillah.
Belajarlah, karena tiada seorang pun yang lahir dalam keadaan berilmu.
Dan orang yang berilmu tidaklah sama dengan orang yang dungu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar