Beruntunglah orang yang menulis.
Beruntung karena mereka tidak melewatkan begitu saja detik-demi detik kehidupannya.
Mereka tidak membiarkan pemikiran yang dihadiahkan oleh Tuhan berlalu begitu saja.
Mereka mencatatnya, membaginya, hingga membuatnya menjadi sesuatu yang bermakna bagi diri sendiri maupun buat orang lain.
Miliki motivasi untuk berbagi.
Percayalah, ilmu, wawasan, pengalaman, sekecil apapun, jika dibagi, ia akan berdampak luas.
Menebarkan inspirasi kebaikan adalah sebuah kemuliaan jika kita meniatkannya mengharap balasan dari Tuhan.
Sekata tulisan kebaikan yang ditebar, tetaplah bernilai sedekah.
Sekata tulisan keburukan yang disebar, tetaplah bernilai dosa.
Maka tebarlah seluas mungkin kalimat-kalimat kebajikan.
Ibnu Al-Jauzi dalam Shaid Al-Khaatir pernah mengungkapkan:
Apabila seseorang telah meyakini bahwa kematian akan menghentikannya dari beramal, pasti ia akan mengerjakan sesuatu yang pahalanya mengalir pasca kematiannya. Ia akan:
· Mewakafkan harta
· Menanamkan tanaman
· Menggali sumur
· Mengusahakan keturunan yang akan mengingat Allah sepeninggalnya, hingga ia pun memperoleh pahala darinya
· Atau menulis buku.
Betapa indahnya jika saat itu Allah menjawab, "Ya, benar, kebaikanmu tak sebanyak itu. Tapi ribuan orang terinspirasi berbuat kebaikan setelah membaca karya-karyamu. Beragam amalan sunnah terkerjakan setelah mereka membaca kalimat yg hadir dari jemarimu".
"Menulis adalah bekerja demi keabadian. "
@Ri-Sakhi Al-Bashri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar