bintang

Minggu, 28 September 2014

Cerpen: ~Risalah Tauhid~

“Eh, apa lagi setelah ini??” “Civic Education.” Jawabku tegas dan singkat, mematahkan lanjutan pertanyaan dari temanku. Yah, pelajaran yang membutuhkan pemahaman yang luas mengenai Negara, khususnya Negara ku tercinta, Indonesia. Aku yang sekarang sedang duduk dibanggku perkuliahan, Universitas Islam Negeri di Kota Bengkulu.
Entah sejak kapan sifat yang satu ini demikian erat melekat dalam diriku, “Islam adalah agama yang paling sempurna, dan Al-Qur’an adalah kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.” Penjelasan Guru Agamaku kala itu. Kini fikiranku melayang pada masa SD ku, “Bu, kalau begitu, berarti agama Islam ini yang paling benar kan bu? Kalo benar maka harus diikuti kan bu? Dan kalo kita melakukan semua perintah Allah yang ada dalam Al-Qur’an itu, nanti kita akan masuk surga kan bu?, nah yang punya Al-Qur’an kan cuma yang Agama Islam bu? Teruss, bagaimana dengan yang selain Islam bu? Jadi, mereka nanti akan masuk neraka ya bu?” Tanyaku memotong penjelasan Bu Guru. Jikalau aku bisa membaca hati Ibu Guru kala itu, mungkin Ibu Guru Agama ku mengatakan, “Nih anak siapa sih ?!, nanya nya panjang amatt yak,!.”
Demikian pula pada masa SMP ku, “Pak, kalau setiap orang muslim itu seberat apapun dosanya, diakherat nanti dia akan tetap masuk Surga ya Pak? Namun dibersihkan dulu atau dibalas dulu dosanya di Neraka, gitu ya pak? Kalo begitu gak adil donk pak sama orang non muslim yang baik dan yang taat pada agamanya, masa mereka harus tetap masuk neraka?” Pertanyaan yang juga ku ajukan pada Guru Agama. Pada saat SMA, “Bu, pokoknya aku gak setuju sama Teori Darwin, itu pembodohan untuk umat Islam. Kita ini berasal dari Adam dan Hawa bu. Bukan dari monyet ataupun kera dan semacamnya. Ini pasti rencana jahatnya orang Yahudi terhadap umat Islam. Iya kan bu?” Pertanyaan yang ku ajukan kepada Guru Sejarahku. Begitu juga dengan yang lainnya, tingkat keingintahuan yang tinggi membuat diriku menjadi orang yang amat dan teramat suka membaca serta menulis. Aku suka mengajukan pertanyaan seperti, “mengapa langit itu warnanya biru?”, “mengapa pelangi itu warnanya ada tujuh?”, “mengapa dikala hujan, bintang tidak kelihatan oleh ku?”, dan lain lain. Pertanyaan yang membuat orang sedikit memerlukan otak untuk menjawabnya. Walau terkadang ada juga orang yang emosi dalam menjawab pertanyaanku, atau bahkan tertawa. Terserah deh, yang penting aku dapat jawaban yang benar dari setiap pertanyaanku.
Assalamu’alaykum.” Kalimat itu menyadarkanku dari lamunan. Rupanya Dosen matakuliah Civic Education yang dinanti-nantikan telah menampakkan batang hidungnya, dan materi  perkuliahan kali ini menjelaskan tentang DEMOKRASI. “Heuheuuh,,dari SD sampe Kuliah penjelasan tentang Kewarganegaraan dan Negara Indonesia pasti tentang itu ituu teruss, dan pasti isinya juga tentang yang begituaan teruss.” Komentar ku dari pojok ruangan, yang kala itu ingin merasakan bagaimana rasanya duduk dibangku paling belakang. Panjang lebar penjelasan Dosen saat itu, namun tak satupun perkataannya yang menarik perhatianku. Aku berdiam diri dengan pena dan buku tulisku. Entah apa yang aku tulis, yang penting nulis, dan tak seorangpun yang dapat menghentikan tanganku.
“ISLAM di Indonesia.” Kali ini telingaku menangkap suaranya, kalimat itu memikat hatiku, kalimat yang mampu membuat aku berhenti untuk melanjutkan tulisanku. “Lho, tadi bukannya materinya tentang Demokrasi?” tanyaku linglung, karena tertinggal banyak penjelasan sebelum itu. “Negara dan Agama merupakan persoalan yang banyak menimbulkan perdebatan. Dan kondisi hubungan agama dan negara di Indonesia dapat dirangkum kedalam tiga paradigma, yakni paradigma integralistik, simbiotik, dan sekularistik. Dan dari ketiga paradigma itu hanya paradigma integralistik yang menganggap bahwa agama dan negara merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan paradigma simbiotik dan sekularistik menganggap sebaliknya.” Lanjut penjelasan Dosenku.  “ohh,,..” serentak gumam teman sekelasku. “sejauh ini, ada yang ingin bertanya?” kata pak Dosen kepada seluruh mahasiswa. “Saya pak.” Pintaku, dan kali ini seluruh bola mata yang ada di kelas itu tertuju pada ku.
“Pak, selaku Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, bagaimana menurut bapak jikalau di Indonesia tidak usah menggunakan hukum Demokrasi? Melainkan diganti dengan Hukum Allah SWT dan Rasul-Nya yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah (hadits). Islam ini kan Agama yang Sempurna pak. Tidak ada sudut sekecil apapun yang tidak bisa disentuh oleh nilai-nilai Islam, termasuk Negara pak.” Jelasku.“Emmh, Negara Islam ya?” “iya pak.” , “nggak bisa.” “Lho kenapa pak?” “Karena dalam Pancasila saja disebutkan, pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, bukan Allah SWT. Itu karena di Indonesia ini bukan hanya ada Agama Islam.” “Oooh,..” gumam teman-teman sekelasku. “Tapi pak, pada zaman Rasulullah dulu ketika sistem dan hukum Islam yang digunakan, Negara aman-nyaman aja pak. Hidup ummat muslim dan non muslimpun aman, damai dan sejahterah. Kemudian Pancasila. Pancasila itu adalah hukum yang dibuat setelah negara ini menggunakan Demokrasi alias terpilihnya Soekarno untuk menjadi presiden yang pertama kali. Dan menurut sejarah pada tanggal 1 Juni  1945 Soekarno memberikan nama “Pancasila” atas dasar negara Indonesia adalah saran dari seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya. Apa bapak tahu siapa? Saya sangat penasaran, itu jadi tanda tanya besar dan belum ada orang yang saya tanya bisa menjawabnya. Pokoknya, intinya kalo Demokrasi gak ada, otomatis Pancasila juga akan dihapus. Iya kan pak?”, Duniapun serasa hanya milik kami berdua, tidak ada satu mahasiswa pun yang mampu menyanggah ataupun membantu salah salah satu diantara kami, aku dan Dosenku.
...
“Gila kamu ya? Berani amat nanya kayak gitu, terus nanggapin pernyataan Bapak tu lagi. Tapi serius deh, tadi suananya tegang banget. Udah kayak para pejabat lagi kompromi.” Komentar temanku disaat jam sudah berlalu. “Hhe, emang kalo pejabat kompromi tegang ya suasana nya?” balas ku bercanda. “Eh, By the way tadi dukung statment siapa?” akupun balik bertanya. “kagak ngarti dah masalah gituan. Hidup ane aja belum keurus, boro-boro mau ngurusin Negara.” Jelas temanku.
...
Waktu berjalan begitu cepat, dan gak terasa sudah Jam sepuluh malam. “Allahumma ,Malas ,Paksa” mantra yang biasa ku gunakan untuk mengusir ngantuk ataupun malas yang melanda..“Selesai..Alhamdulillah..” dengan tawa ria aku menyambut hasil print out. “Yuhuu,,jadi..” teriakku dihari yang hampir berganti alias tengah malam. Yah, mau gimana lagi. Nih tangan gerak sendiri. Disaat hati dan fikiran udah kompak, maka tak seorangpun atau apapun yang dapat menghentikan tanganku, sekalipun itu mata dengan pancaran cahaya lima watt. “Kali ini artikel ku berjudul –Islam untuk Indonesia-“ ku baca ulang isi dari artikel itu untuk lebih memantapkan setiap kalimat yang  aku ucapkan serta dalil dari Al-Qur’an yang aku dapatkan. Isi artikel tersebut kurang lebih :
 “Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh. Teman-teman, adik-adik, kakak-kakak semua yang dirahmati oleh Allah SWT. Secercah coretan di kertas putih ini, adalah pendapat serta kebenaran yang ku dapat. Melalui tinta yang menjadi saksi, sungguh aku menuliskan hal ini tiada hal apapun kecuali mengharap ridho Allah SWT. Dan aku menulis bukanlah untuk mengajar ataupun menjadi guru. Tetapi aku menulis karena aku kekurangan ilmu, untuk berbagi hal yang aku tahu, dan berharap tulisan ini dibaca dan diperbaiki oleh para guru. Ya,, para guru. Semua pembaca adalah guru bagiku. Yang peduli dan berkomentar terhadap tulisanku. Kali ini, seseorang yang tidak memiliki pangkat apapun di bumi, ingin sedikit menyuarakan kepeduliannya terhadap Negeri Tercinta, Indonesia.
Yang pertama, kita akan membicarakan tentang kebenaran. Kita ketahui bahwa mencari pembenaran dan mencari kebenaran itu berbeda. Klo pembenaran itu dasarnya umumnya pada orang(manusia) atau pada kebanyakan orang(manusia). Sedangkan kebenaran itu dasarnya hanya lah kepada Allah SWT, seperti yang dijelaskan pada surat Al-Baqarah ayat 147 : “Kebenaran itu dari Tuhanmu (Allah), maka janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang ragu.
Kita semua mengetahui bahwa di Indonesia ini menganut sistem demokrasi. Ya,,Negara Demokrasi. Sebuah bentuk negara yang pimpinan (pemerintah) tertinggi negara terletak di tangan rakyat. Dan dalam bentuk negara yang demokratis, rakyat memilki kekuasaan penuh dalam menjalankan pemerintahan. Itu berarti Hak menetapkan hukum ada di tangan manusia/rakyat, bukan ditangan Allah SWT Yang Maha Kuasa Atas segala sesuatu. Sadar kah kita akan hal itu?
Sebelum itu, mari sama-sama kita ingat dan kita yakini bahwa Allah SWT menciptakan kita hidup di Dunia ini adalah untuk beribadah kepada-Nya dan Mentauhidkan-Nya (Allah SWT), serta mengingkari, menjauhi, dan memusuhi kemusyrikan dan thaghut. Sikap ini telah di tegaskan oleh Allah dalam firman Nya: (QS. Adz Dzariyat: 56, QS. An Nahl: 36 dan QS. Al Mumtahanah: 4.),.

Mari sama-sama kita fahami dan yakini bahwa bumi dan segala isinya telah diciptakan oleh Allah SWT hanya untuk sarana kita mentauhidkan dan beribadah kepada Nya. Maka sangat keliru apabila kita mengorbankan tauhid dan ibadah karena sibuk untuk mencapai kemakmuran hidup di dunia yang fana.
Sekarang ini,,orang-orang atau ummat islam pada hafal semua tentang hal-hal yang dapat membatalkan wudhu.. Tapi sangat jarang orang yang juga mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan syahadat.. “eh,jangan salah-salah lho.. syahadat itu juga bisa batal/rusak..!!!”
Banyak manusia  tidak mengetahuinya, meremehkannya, atau bahkan mengorbankan tauhid dan ibadahnya hanya demi mendapatkan secuil materi dunia. Meski ada beberapa diantara mereka yang merasa berjuang menegakkan Islam dengan cara yang salah seperti  -Partai Islam- yang ingin menegakkan dienul Islam melalui jalur parlementer. Namun hasilnya apa yang terjadi? Ibarat menggali kuburan sendiri, karena cara yang dilakukan itu bertentangan dengan petunjuk dan ketentuan Allah SWT (QS. Fathir: 5).

Adapun salah satu bentuk kemusyrikan yang paling besar adalah ajaran demokrasi.! Karena dalam demokrasi bahwa hak menetapkan hukum ada ditangan manusia/rakyat, bukan ditangan Allah SWT Yang Maha Kuasa Atas segala sesuatu. Dengan demokrasi sesuatu yang Allah halalkan maka bisa menjadi haram, dan sesuatu yang Allah haramkan bisa menjadi halal.!

Kemudian adapun diantara salah satu pentolan thaghut(melampaui batas) adalah penguasa dholim yakni penguasa yang merubah hukum-hukum Allah dan diganti dengan hukum buatan manusia dalam mengatur negaranya, seperti : *Pancasila, UUD 1945, dll..
“Upssst,,,nyinggung pancasila lagi ni plus UUD lagi.. Tapi yah, ini sebuah kebenaran yang harus di ungkapkan..” Thaghut(Setan) berbuat seolah-seolah demi kebutuhan manusia padahal niatnya ingin menjerumuskan..
Gini dech, biar lebih sadar lagi.. kita semua mengetahui dalam pembukaan UUD 1945 sekaligus RI dibentuk : “kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia, yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,  dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yg berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Gitu kan bunyi nya?...nah, coba sekarang kita check :

"melindungi segenap bangsa Indonesia”..ingat kasus TKW yg disetrika, disiksa, digunting bibirnya, cacat permanen, diperkosa?.."memajukan kesejahteraan umum.." ,,menurut Worldbank, angka kemiskinan Indonesia itu 50% dengan indikator penghasilan dibawah 2 US$/hari. "mencerdaskan kehidupan bangsa.." nyatanya 11,7 juta anak2x di Indonesia putus sekolah (Komnas Perlindungan Anak, 2007). " ikut melaksanakan ketertiban dunia..?" ,,eh,,eh,, Gaza-Palestina? Suriah? Rohingya? Mesir? dan kita hanya berkata-kata ???!!!!!
90% dari total produksi minyak Indonesia dikuasai negara asing, yakni; Total (30%), ExxonMobil (17%), Vico (BP-Eni joint venture, 11%), ConocoPhillips (11%), BP (6%), and Chevron (4%) kata Mentri ESDM di tahun 2008.
"hampir tidak ada satupun kegiatan di Indonesia yang tidak berada di bawah cengkeraman atau pengaruh pihak asing" (Amien Rais, 2008),,hutan Indonesia hasilkan 80 trilliun setiap tahunnya  tapi 17% yang hanya masuk ke kas negara dan sisanya ke kantong pengusaha HPH (Kompas, 2001).
"Total utang pemerintah hingga 31 Desember 2012 sebesar Rp 2.156,88 T" kata MenKeu, naik dari 1.947 T akhir 2011 dan 1.676 T akhir 2010.
Freeport McMoran kuasai tembagapura penuh emas,,Blok Cepu yg dikuasai Exxon kalahkan pemerintah (Pertamina)?
"hampir tidak ada satupun kegiatan di Indonesia yang tidak berada di bawah cengkeraman atau pengaruh pihak asing" ...mereka telah masuk melalui segala penjuru, alam bidang teknologi, 96% teknology yang ada sekarang dikuasai dan dikendalikan oleh orang yahudi/non muslim.
Bidang ekonomi??sudah sangat jelas terjajah,. Bidang politik??Apalagi..Negara Indonesia adalah bonekanya Negara Asing..semua sistem yang masuk dipatuhi, ditelan dan diikuti mentah2x..!
*Perlu untuk diketahui ada tiga sistem pokok yg digunakan di negara kafir. 1) Sekularisme 2) Nasionalisme fanatik 3) Demokrasi..ketiga hal tersebut adalah bertentangan dengan Islam. Dan jika kita tunduk kpda 3 ajaran itu, berarti telah meninggalkan Al-Qur’an. Dan sangat miris ketiga hal tersebut diadopsi dan berjalan dengan lancar di Indonesia.!

Bidang apa lagi?? Kedokteran??juga,,*maaf utk dokter2 yg ada di Indonesia apakah tahu kandungan setiap obat yang diberikan kpda setiap pasien?..klo tahu Alhamdulillah..krna obat2tan pun sgt brgantung pd pihak asing..sehingga meninggalkan obat(cara Nabi kita terdahulu).. Truss juga Imunisasi,.wah ini tak kalah gawatnya,.Imunisasi adalah saran yang diberikan oleh para Dokter luar Negeri kpda orang2x Indonesia,seolah2x demi kepentingan/utk kesembuhan kita,. Padahal itu adalah tipu daya mereka untuk membinasakan anak2x penerus bangsa di Negeri ini,. Boleh di check, saran yang mereka anjurkan itu malah justru di luar Negeri sana Imunisasi itu gak dipakai.. atau bukti lain *katanya nih setelah disuntik imunnya bakal kebal dan gak mudah diserang pnyakit..nah,bagi anda2x yg dulu prnah dsuntik,,apa iya tu?? Malah,ada fakta anak yang setelah disuntik itu (krn gk mau trus dipaksa sm ortu nya) stlah dsuntik ia lngsung skit2tan dan seminggu kmudian meninggal dunia..

Trusss..,,dari bidang apa lagi? Dari sisi mana lagi? Bahkan dari sisi Sejarahpun kita telah dibodohi,, Tahukah kita? Sadarkah kita? Selama ini, Zaman batu itu tidak pernah wujud !!! Zaman Gangsa itu tidak pernah ada !!! “Paleolitikum” hanyalah suatu istilah khayalan... “Mesolitikum” hanyalah suatu istilah dongeng... “Zaman Batu adalah Satu Kebohongan Besar” Dan tahukah kalian siapa dalang dibalik penipuan sejarah ini? Yaitu, Charles Darwin (seorang tokoh Yahudi terkemuka), beserta para pendokong teori evolusinya. Teori evolusi yang hanyalah kebohongan semata. Sejarah yang sebenarnya adalah terdapat dalam Al-Qur’an . Dan Al-Qur’an hanya menggunakan nama-nama para Nabi sebagai ukuran masa dalam sejarah. Dimulai dari Adam dan seterusnya...“... dimasa kerajaan Sulaiman...” (Al-Baqarah:102), “... Sesudah Musa...” (Al-Baqarah:246), “... Sessudah Nuh...” (Isra’:17), Dan seterusnya,.

Nah,,dalam bidang apa lagi???apa ada yang tau bidang apa yang saat ini tidak berada di bawah cengkeraman atau pengaruh pihak asing ????...Segala bidang dan penjuru yang ada sudah dikuasai..

Ya Allah.. Astaghfirullah.. “maaf teman, aku tidak bisa untuk tidak memikirkan hal ini..” Dan apakah semua fakta ini tidak cukup untuk membuat otakmu berfikir?????
secara fisik kita mungkin sudah merdeka, namun secara ekonomi  jelas-jelas kita tak kuasai milik sendiri. Secara pemikiran, kita jelas lebih terjajah pemikiran asing, ex:  food, fun, fashion yang mereka ajarkan, semua kita turuti..!

Dan sementara yang katanya negarawan justru banyak jadi koruptor, yang teriak-teriak nasionalis malah dukung dis-integrasi, yang bilang pancasila-is jadi pendukung setia kapitalis, dan yang mengakui dirinya pewaris tanah air malah menjual tanah air? ...NA’UDZUBILLAH...

*Setiap kali mengadakan seminar ‘pemateri berkoar-koar tentang korupsi, bahaya korupsi, dll..’  --haddeh,, stop dah “dijamin” setelah keluar dari pintu seminar entu..pasti lupa semuanya” ..karena satu hal yang tertinggal ‘JUJUR’ ..sikap dan sifat yang satu ini nih, juga sangat penting,,harus bnr2x kudu dilatih sejak dini,. *swktu seminar korupsi: cetar gelegar membahana,,tpi,eh,eh..swktu ujian sekolah: ngepek,nyontek,dll..”Na’udzubillah, smoga kita tidak demikian.. ‘jangan sampai menjadi orang munafik’ Bahkan orang bisa masuk Islam hanya dengan kata ‘JUJUR’ (percaya bahwa Allah Maha Melihat atas semua tindakan yang kita lakukan didunia,dan semuanya walau seberat biji zahrah pasti akan mendapatkan balasannya.)~~~Mari kita bertaubat, dan semoga Allah menjadikan kita semua hamba-hambanya yang jujur..

..
Balik lagi ke awal,,
itu semua terjadi karena apa?????
“DEMOCRAZY” tolong digarisbawah, dibold, dicamkan, direnungkan, dan segera ambil tindakan perubbahhan...!!! tolong fikirkan dengan akal yang sehat, juga hati yang jernih..selama ini kita telah salah langkah kawan, kita telah salah dalam mengambil tindakan.. Tapi, kita masih punya kesempatan, masih banyak waktu untuk merubah diri, keluarga, masyarakat, serta negara tercinta ini dari PERANG PEMIKIRAN serta pembodohan..!!!
Dan satu-satunya jalan untuk membebaskan kita adalah dengan menegakkan Khilafah(pemerintahan Islam yang berdasarkan hukum Alloh dan Rosul-Nya). Dan Khilafah akan tegak hanya dengan JIHAD !!! “Tiada Kemuliaan kecuali Islam, dan Islam tak akan tegak kecuali dengan JIHAD.”

Yah,, lagi-lagi melakukan itu lebih sulit dari yang dibicarakan, dan bertindak itu sangat sulit dari menuliskannya seperti ini.. Tentu untuk merubah Hal/Pekara ini bukanlah hal yang gampang.. dan tidak akan bisa dilakukan sendirian.. perselisihan kita dengan para penguasa thaghut ini, bukanlah perselisihan yang bersifat cabang (furu’y) yang bisa diselesaikan begitu saja, akan tetapi masalahnya adalah mengenai inti Islam (ushuly), yaitu syahadat Laa ilaaha illalloh dan syahadat Muhammad Rosullulloh. Para penguasa itu telah mencabutnya dari akarnya lantaran mereka memberikan wala’ kepada orang-orang kafir, juga lantaran mereka berhukum dengan hukum buatan mereka(manusia) dan lantaran mereka memberikan persetujuan terhadap Undang-undang thaghut PBB.
Kerusakan sistem demokrasi dan kejahatan penguasa thaghut menjadi sama-samar (penuh dengan syubhat) lantaran adanya keterlibatan ulama-ulama jahat (ulama suu’) yang ada di Indonesia yang menjadi corong- corong kekafiran, yang menjadi anjing-anjing penjilat penguasa-penguasa thaghut sekaligus menjadi penggonggong kafilah mujahidin seperti mereka-mereka yang senantiasa bekerja sama dengan BNPT dan lain-lainnya.

Ketahuilah !!! sesungguhnya kemenangan-kemenangan yang kalian raih dari setiap perhelatan demokrasi yang diselenggarakan oleh penguasa-penguasa thaghut Negeri ini, baik itu pesta pilkada sampai dengan pilpres, legislatif maupun Yudikatif, itu adalah kemenangan-kemenangan semu dan palsu.
Sesungguhnya memperjuangkan dan menegakkan Islam itu membutuhkan pengorbanan yang besar dan memiliki sifat2x yang jelas, sebagaimana yang diterangkan di dalam kitabulloh dan siroh Rosulullah Shallallohu ‘alaihi wassalam, maka barang siapa tidak memiliki sifat2x tersebut, ia tidak mampu memperjuangkan dien ini, walaupun mereka mengorbankan harta yang banyak, waktu dan tenaga yang maksimal. Dan Alloh menerangkan sifat-sifat pejuang2x sejati itu dalam firman Nya :
“Hai orang-orang yang beriman, barang siapa diantara kalian yang murtad dari Agamanya, maka kelak Alloh akan mendatangkan suatu kaum. Dia mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang2x yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Alloh, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Alloh yang diberikan-Nya kepada siapa yang dia kehendaki. Dan Alloh maha luas (pemberian Nya), Maha Mengetahui.” (QS. Al-Ma’idah :54)

Dengan demikian, maka kondisi orang yang ingin menegakkan dienul Islam dengan benar adalah bermusuhan dengan orang kafir(ahlul bathil), bukan hidup berdampingan dengan mereka-org2 kafir penentang islam-.
“Maka barang siapa berjihad melawan mereka dengan tangannya(bertindak/Jihad fi sabilillah) ia beriman, barangsiapa yang berjihad melawan mereka dengan lisannya(dakwah/nasihat) ia beriman dan barang siapa berjihad melawan mereka dengan hatinya(do’a) ia beriman, dan setelah itu tidak ada iman lagi walau sebesar biji sawi.” (HR.Muslim)
...
Wahai saudara seimanku diseluruh pelosok Negeri (Saudara seMukmin yang diikat dengan kalimah tauhid).. saya bermaksud mengajak untuk kita semua meninggalkan cara berjuang menegakkan Islam dengan sistem syirik democrazy (partai, MPR,DPR,dll) dan kembalilah mengamalkan sistem tauhid (dakwah&jihad). *Meski harus melawan pemimpin sendiri dan menolak demokrasi. Jangan takut untuk tegakkan kebenaran, Allah SWT bersama kita. JIHAD adalah inti dari dakwah para Nabi. Oleh karena itu tidak sepatutnya kita melemah atau melampaui batas dan juga seharusnya kaum muslimin bersatu padu melawan orang kafir dengan dakwah dan jihad, dan seharusnya pula kita/ umat Islam untuk segera bertaubat dari dosa-dosa yg telah dilakukan terutama dosa-dosa besar.
Maka, Bismillah..kita harus melangkah tanpa rasa takut ataupun ragu..

Note : selain itu, untuk menasehati dirisendiri srta orang lain(setiap yg membaca tulisan ini), agar memperbanyak dzikir dan tilawatul Qur’an serta merenunginya, karena didalamnya terdapat segala nasihat, obat, petunjuk dan juga rahmat.
Akhir kata, Walhamdulillaahi Rabbil’Aalamiin..
Assalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar