bintang

Senin, 06 Juli 2015

Adanya Khilafah Sebelum Al-Mahdi



Untuk melawan hegemoni ratu dunia Amerika dan sekutunya Allah swt telah mentakdirkan di akhir zaman akan muncul khilafah berdasarkan manhaj kenabian. Hal ini sangat wajar secara realita bahwa hanya satu kekuatan yang mampu memerangi kekuatan super power dunia zionis internasional yaitu khilafah. Khilafah sebagai wadah mempersatukan kembali umat Islam dalam satu pemimpin sehingga menggentarkan musuh. Didalam hadist Rasulullah bersabda,

تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ

“Muncul babak kenabian di tengah kalian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya ketika Allah menghendakinya. Kemudian muncul babak kekhalifahan mengikuti manhaj (cara/metode/sistem) kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya ketika Allah menghendakinya. Kemudian muncul babak raja-raja yang menggigit selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya ketika Allah menghendakinya. Kemudian muncul babak penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak  selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya ketika Allah menghendakinya. Kemudian muncul babak kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian. Kemudian Nabi Saw diam,” (HR Ahmad).

Kemunculan khilafah akhir zaman adalah khilafah yang mempunyai ciri khas tersendiri yaitu berdasarkan manhaj kenabian.  Ini dsebabkan beratnya kekuatan musuh sehingga hanya khilafah yang syar’i yang mampu mengalahkannya. Khilafah akhir zaman adalah khilafah yang dipersiapkan untuk al-Mahdi dan nabi Isa as. Disebabkan mereka adalah manusia pilihan Allah swt maka sistem pemerintahan yang nantinya mereka pimpin benar-benar sesuai dengan manhaj kenabian. Rasulullah memberi Isyarat tentang kapan munculnya khilafah akhir zaman yang telah dijanjikan dalam nubuat Rasululllah.  Sebagaimana hadist Rasululllah saw,
 وَقَالَ جَابِرٌ : يُوشِكُ أَنْ لا يُجْبَى مِنَ الْعِرَاقِ دِينَارٌ وَلا قَفِيزٌ ، قَالُوا : وَمِمَّ ذَاكَ يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ ؟ ! قَالَ : يَمْنَعُهُمُ الْعَجَمُ ، قَالَ : ثُمَّ سَكَتَ سَاعَةً ثُمَّ قَالَ : يُوشِكُ أَنْ لا يُجْبَى مِنَ الشَّامِ دِينَارٌ وَلا مُدِّيٌ ، قَالُوا : وَمِنْ أَيْنَ ذَاكَ يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ ؟ قَالَ : يَمْنَعُهُمُ الرُّومُ ، قَالَ : وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " يَكُونُ فِي آخِرِ هَذِهِ الأُمَّةِ خَلِيفَةٌ يَحْثِي الْمَالَ حَثْيًا "

Jabir berkata, Rasuulullah Saw Bersabda : “Hampir saja tidak boleh dibawa masuk ke negeri Iraq (diboikot) makanan sepotong roti-pun/(qafizh), diboikot pula masuknya dirham,”. Kami lalu bertanya kepada beliau,:”Dari mana (bangsa) yang melakukan demikian?’ Dia menjawab, : ” Orang orang ‘Ajam yang memboikotnya”. Kemudian Beliau berkata lagi, ” Hampir–hampir saja tidak boleh dibawa masuk sekeping diinar kepada penduduk Syaam, tidak boleh pula dibawa masuk (diboikot) kepada penduduk Syaam se-takaran makanan pun (mudyun).” Kami bertanya lagi : Dari mana (bangsa ) yang melakukan demikian ? .. Beliau menjawab : ” Dari bangsa Ruum.. Kemudian diam sejenak. Lalu dia berkata, Bersabda Rasuulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : ” Akan segera tegak berdiri di akhir Ummat-Ku seorang Khalifah. Khalifah akan membagi bagikan harta, dengan tanpa menghitung hitung-jumlahnya. (HR. Muslim ).

Didalam hadist diatas di jelaskan bahwa dua bentuk isyarat khilafah akhir zaman  akan tegak kembali setelah terjadi pemboikotan di Iraq dan Syam. Pemboikotan itu terjadi akibat dari peperangan. Di Iraq pemboikotan dilakukan oleh bangsa ‘Ajam yaitu non Arab, sebahagian ulama mengisyaratkan invansi Amerika ke Iraq pada tahun 2002 M. Kemudian  Pemboikotan terhadap penduduk Suriah itu dilakukan oleh Rum. Rum dalam al-Quran adalah Rusia. Asal mula peperangan di Suriah itu dilancarkan oleh Amerika untuh meruntuhkan hegemoni Rusia (Rum) di Suriah. Atas dasar inilah kemudian Rusia mempertahankan Suriah dengan mengirimkan berbagai macam bantuan senjata dan finansial kepada sekuntunya Rezim Bashar Ashad. 
Selasa 12 juni 2012, Presiden Rusia, Vladimir Putin, melakukan pertemuan dengan Presiden China, Hu Jianto, dan sejumlah kepala negara  Asia Tengah, yang selama menjadi sekutu Soviet, dan berlanjut hingga hari ini.Dalam pertemuan itu, mereka menegaskan menolak langkah-langkah campur tangan (intervensi) militer terhadap Suriah. Rusia ingin menjadikan Suriah kartu "tawar" menghadapi saingannya Amerika Serikat di Timur Tengah[1]. Kesimpulan secara umum adalah khilafah akan tegak setelah terjadi konflik peperangan di Iraq dan Syam (Suriah).  Didalam hadist yang lain Rasululllah juga menjelaskan peristiwa di saat terjadi pemboikotan di Iraq.  Dari Abu Bakrah bahwasanya Rasulullah telah bersabda:

يَنْزِلُ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي بِغَائِطٍ يُسَمُّونَهُ الْبَصْرَةَ عِنْدَ نَهْرٍ يُقَالُ لَهُ دِجْلَةُ يَكُونُ عَلَيْهِ جِسْرٌ يَكْثُرُ أَهْلُهَا وَتَكُونُ مِنْ أَمْصَارِ الْمُهَاجِرِينَ قَالَ ابْنُ يَحْيَى قَالَ أَبُو مَعْمَرٍ وَتَكُونُ مِنْ أَمْصَارِ الْمُسْلِمِينَ. فَإِذَا كَانَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ جَاءَ بَنُو قَنْطُورَاءَ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْأَعْيُنِ حَتَّى يَنْزِلُوا عَلَى شَطِّ النَّهْرِ فَيَتَفَرَّقُ أَهْلُهَا ثَلَاثَ فِرَقٍ فِرْقَةٌ يَأْخُذُونَ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَالْبَرِّيَّةِ وَهَلَكُوا وَفِرْقَةٌ يَأْخُذُونَ لِأَنْفُسِهِمْ وَكَفَرُوا وَفِرْقَةٌ يَجْعَلُونَ ذَرَارِيَّهُمْ خَلْفَ ظُهُورِهِمْ وَيُقَاتِلُونَهُمْ وَهُمْ الشُّهَدَاءُ

“Akan ada segolongan kaum dari umatku yang menetap di sebuah daerah yang mereka namakan Bashrah, di sisi sebuah sungai yang disebut Dijlah (Dajlah), dan di atas sungai itu ada sebuah jembatan. Penduduk daerah itu akan bertambah banyak, dan ia akan menjadi salah satu negeri dari negeri-negeri orang-orang yang berhijrah. [Perawi Muhammad ibnu Yahya berkata: Abu Ma’mar meriwayatkan dengan mengatakan: negeri-negeri kaum muslimin]. Kelak di akhir zaman Bani Qanthura’ yang berwajah lebar dan bermata sipit akan datang menyerbu, sehingga mereka mencapai tepian sungai Dajlah. Pada saat itulah penduduk daerah itu akan terpecah menjadi tiga kelompok. Satu kelompok mengikuti ekor sapi (menuntun binatang mereka) dan menyelamatkan diri ke pedalaman, Mereka akan binasa. Satu kelompok lainnya memilih menyelamatkan dirinya dengan jalan memilih kekafiran. Adapun kelompok terakhir menempatkan keluarganya di belakang punggung mereka dan bertempur melawan musuh. Mereka itulah orang-orang yang akan mati syahid.” (HR. Abu Daud)

Dalam lafal yang lain diterangkan bahwa sisa-sisa kelompok umat Islam yang berperang ini akan mampu mengalahkan Bani Qanthura’:

فَيَتَفَرَّقُ الْمُسْلِمُونَ ثَلَاثَ فِرَقٍ فَأَمَّا فِرْقَةٌ فَيَأْخُذُونَ بِأَذْنَابِ الْإِبِلِ وَتَلْحَقُ بِالْبَادِيَةِ وَهَلَكَتْ وَأَمَّا فِرْقَةٌ فَتَأْخُذُ عَلَى أَنْفُسِهَا فَكَفَرَتْ فَهَذِهِ وَتِلْكَ سَوَاءٌ وَأَمَّا فِرْقَةٌ فَيَجْعَلُونَ عِيَالَهُمْ خَلْفَ ظُهُورِهِمْ وَيُقَاتِلُونَ فَقَتْلَاهُمْ شُهَدَاءُ وَيَفْتَحُ اللَّهُ عَلَى بَقِيَّتِهَا

“Adapun satu kelompok yang terakhir menempatkan keluarganya di belakang punggung mereka dan mereka maju berperang menyongsong musuh. Orang-orang yang terbunuh di antara mereka adalah orang-orang yang mati syahid, dan Allah akan melimpahkan kemenangan kepada mereka melalui orang-orang yang tersisa.” (HR. Ahmad)

Dua ciri yang dimaksudkan dalam hadist di atas kepada bani Qanthura’, yaitu wajah yang lebar dan mata yang sipit. Apabila dua sifat fisik ini dikaitkan dengan hadits-hadits shahih lainnya yang menjelaskan identitas bangsa yang mempunyai ciri-ciri fisik serupa, maka ciri tersebut akan nampak  jelas bahwa yang dimaksud dengan Bani Qanthura’ dalam hadits ini adakah bangsa Turk. Di dalam Hadits lain juga di jelaskan bahwa bangsa Turk akan berperang dengan kaum muslimin   Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda,

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ التُّرْكَ قَوْمًا وُجُوهُهُمْ كَالْمَجَانِّ الْمُطْرَقَةِ يَلْبَسُونَ الشَّعَرَ وَيَمْشُونَ فِي الشَّعَرِ

Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin berperang melawan bangsa Turk, yaitu sebuah kaum yang wajah mereka bagaikan perisai yang berlapis, mereka memakai pakaian yang terbuat dari bulu, dan memakai alas kaki yang juga terbuat dari bulu.” (HR. Bukhari)

Sehingga hadist tetang bani Qanthura’ di atas, oleh Imam al-Bukhari memasukan hadits tersebut ini dalam bab Qital al-Turk (perang melawan bangsa Turk).  Didalam hadist di atas tetang invansi bani Qanthura’ maka Rasululllah saw menjelaskan وَيَفْتَحُ اللَّهُ عَلَى بَقِيَّتِهَا yaitu memberi kemenagan kepada orang-orang yang tersisa dalam memerangi bani Qanthura. Kemenangan yang dimaksudkan disini adalah kemenangan tegaknya agama Allah swt dimuka bumi dengan lahirnya khilafah yang dijanjikan oleh Rasulullah dalam nubuat akhir zaman.  Sebagaimana dijelaskan dalam hadist Rasulullah saw bahwa khalifah al-Mahdi akan di rintis terlebih dahulu oleh panji hitam dari timur. Rasulullah bersabda :
 ‏يخرج ناس من المشرق ‏ ‏فيوطئون ‏ ‏للمهدي ‏ ‏يعني سلطانه.


“Akan keluarlah manusia dari Timur, mereka itu merintis kekuasaan untuk Al Mahdi” (HR. Ibnu Majah)

Hadist di atas menunjukkan bahwa pasukan panji hitam dari timur yang akan merintis kekuasaan yaitu pemerintahan khilafah untuk al-Mahdi sebelum al-Mahdi muncul. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir “ Dan kaum dari timur mendukung al-Mahdi, menolongnya dan menegakkan agamanya, serta mengokohkannya. Panji mereka berwarna hitam, dan itu merupakan pakaian yang memiliki kewibawaan, karena bendera Rasulullah berwarna hitam yang dinamai Al-Iqab. Bahkan beliau menguatkan dengan penjelasannya bahwa asal usul al-Mahdi adalah dari timur[2].”
Di dalam hadist yang lain Rasulullah juga menjelaskan bahwa khilafah yang dirintis oleh pasukan panji hitam dari timur itu juga diangkat seorang Imam kaum muslimin yaitu khalifah sebelum al-Mahdi yang juga merupakan ahlul bait Rasululllah. Sehingga hadist ini membantah klaim yang mengatakan bahwa tidak ada khalifah akhir zaman kecuali al-Mahdi. Sedangkan dalam hadist dibawah ini Rasulullah secara jelas mengatakan bahwa akan datang panji hitam dari arah timur yang di dalamnya ada Imam bagi kaum muslimin yaitu khalifah dari ahlul bait Rasulullah. Sebagai hadist rasulullah :
عن عبد الله بن مسعود (ر) ، قال : أتينا رسول الله (ص) فخرج إلينا مستبشراً يعرف السرور في وجهه ، فما سألناه ، عن شيء إلاّ أخبرنا : به ، ولا سكتنا إلاّّ إبتدأنا ، حتى مرت فتية من بني هاشم فيهم الحسن والحسين ، فلما رآهم التزمهم وانهملت عيناه ، فقلنا : يا رسول الله ما نزال نرى في وجهك شيئاً نكرهه ، فقال : إنا أهل بيت إختار الله : لنا الآخرة على الدنيا ، وإنه سيلقى أهل بيتي من بعدي تطريداً وتشريداً في البلاد ، حتى ترتفع رايات سود من المشرق ، فيسألون الحق فلا يعطونه ، ثم يسألونه فلا يعطونه ، ثم يسألونه فلا يعطونه ، فيقاتلون فينصرون ، فمن أدركه منكم أو من أعقابكم فليأت إمام أهل بيتي ولو حبواً على الثلج ، فإنها رايات هدى يدفعونها إلى رجل من أهل بيتي يواطئ إسمه إسمي ، وإسم أبيه إسم أبي ، فيملك الأرض فيملأها قسطاً وعدلاً كما ملئت جوراً وظلماً.
 
Ibnu Masud RA meriwayatkan bahawa, “Kami mendatangi Rasulullah SAW dan baginda keluar dengan membawa berita gembira, dan kegembiraan itu terbayang pada wajahnya. Kami bertanya kepada baginda perkara yang menggembirakan itu dan kami tidak sabar untuk mendengarnya. Tiba-tiba datanglah sekumpulan anak-anak muda Bani Hasyim yang di antaranya adalah al-Hasan dan al-Husain RA. Apabila terpandangkan mereka, tiba-tiba kedua-dua mata baginda berlinangan lalu kami pun bertanya, “Wahai Rasulullah, kami melihat sesuatu yang kami tidak sukai pada wajahmu.” Baginda menjawab, “Kami Ahlulbait, telah Allah pilih akhirat kami lebih dari dunia kami. Kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran selepasku kelak sehingga datanglah Panji-panji Hitam dari Timur. Mereka meminta kebaikan tetapi tidak diberikannya. Maka mereka pun berjuang dan memperoleh kejayaan. Sesiapa di antara kamu atau keturunan kamu yang hidup pada masa itu, datangilah Imam yang dari ahli keluargaku walau terpaksa merangkak di atas salji. Sungguh, mereka adalah pembawa Panji-panji yang mendapat hidayah. Mereka akan menyerahkannya kepada seorang lelaki dari ahli keluargaku yang namanya seperti namaku, dan nama bapanya seperti nama bapaku. Dia akan memenuhkan dunia ini dengan keadilan dan kesaksamaan.” (Abu Daud, At-Tarmizi, Al-Hakim, Ibnu Hibban, Ibnu Majah)

Arah timur yang dimaksudkan dalam hadist diatas jika kita meneliti secara terperinci maka arah mata angin dalam bahasa Syariat hanya ada empat yaitu utara, selatan, timur, dan barat. Tidak dikenal arah tenggara timur laut, barat daya, atau barat laut[3]. Karena itu ketika Rasulullah saw menjelaskan arah kiblat penduduk kota madinah beliau besabda:

 ما بين المشرق والمغرب قبلة

“Daerah antara timur dan barat adalah kiblat” (HR. Nasai, Turmudzi, Ibnu Majah)

Kembali pada hadist keluarnya panji hitam dari timur Rasululllah saw tidak menegaskan secara jelas, apabila kita pahami berdasarkan bahasa syaraiat maka semua daerah yang berada di antara utara dan selatan dari kota madinah masuk dalam arah timur yang dimaksudkan hadist sekalipun agak serong ke utara sehingga meliputi wilayah Saudi timur, Iraq, Iran dan negara-negara asia timur. Hal ini sesuai disaat Rasulullah menjelaskan bahwa dajjal akan keluar dari arah timur sebagai disebutkan dalam hadist,

أَلاَ إِنَّهُ فِى بَحْرِ الشَّامِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ لاَ بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ما هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ». وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ
“Tidaklah dia (Dajjal) di laut syam, atau laut Yaman, tidak. Tetapi dari arah Timur. Dia dari arah Timur, dia dari arah Timur..” dan beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Timur. (HR. Muslim dan Abu Daud).

Timur yang dimaksudkan oleh Rasulullah saw adalah wilayah Persia yang mencakupi wilayah Iran dan Iraq dan lain-lain. Sehingga dalam hadist yang lain Rusulullah saw menjelaskan bahwa arah timur yang dimaksudkan dalam hadist di atas adalah wilayah asbahan dan Khurasan yang terletak di wilayah Iran.

يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ، وَمَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْيَهُودِ
“Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Asbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi.” (HR. Ahmad)
Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda,

الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا: خُرَاسَانُ
“Dajjal keluar dari daerah di sebelah Timur, namanya Khurasan.” (HR. Ahmad, Tumudzi dan Ibnu Majah)

Kedua wilayah yang disebutkan dalam hadist di atas merupakan nama provinsi yang terletak di negara Iran. Sehingga disaat Rasulullah mengisyaratkan ke arah timur maka timur yang dimaksudkan disitu adalah wilayah Persia yang meliputi wilayah Iran Dan Iraq yang merupakan pusat kerajaan Persia.  
Jika kita melihat dalam peta letak wilayah arah timur munculnya bendera hitam itu sangat sesuai adalah Iraq. Karena di saat perang akhir zaman Khilafah pertama sekali akan menaklukkan Jazirah Arab, kemudian persia, Kemudian Rum, dan terakahir dajjal. Sebagaimana Hadist Rasulullah,
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ  ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim).

Didalam hadist diatas Rasulullah menggunakan kata ثُمَّ yang memberi faedah tertib. Sehingga wilayah Iraq sangat sesuai dengan gambaran Hadist di atas, karena hanya di Iraq khilafah bisa menyerang Saudi secara langsung karena Saudi berbatasan langsung dengan Iraq. Kemudian  Khilafah menyerang Persia, Iran juga berbatasan dengan langsung dengan Iraq sehingga penaklukkan terhadap Persia tidak terhalangi oleh negara lain. akan tetapi jika timur yang dimaksud Khurashan yaitu Afhanistan maka untuk menaklukkan Jazirah Arab khilafah harus melewati terlebih dahulu beberapa negara mulai dari Iran, Iraq baru sampai ke Jazirah Arab. Sehingga tahapan-tahapan yang dibuat oleh hadist tidak akan sesuai dengan realita.
Kemudian bagaimana dengan hadist Rasulullah saw yang menjelaskan bahwa panji hitam akan muncul dari Khurashan. Sedangakan jantungnya Khurasahan adalah Afghanistan, adapun wilayah Iraq tidak termasuk Khurashan. Jika kita kaji secara cermat ucapan Rasulullah pada dasarnya tidak ada pertentangan, karena di dalam hadist yang menjelaskan akan muncul panji hitam dari khurashan Rasulullah saw menggunakan kata من قبل خراسان , sebagaimana hadist :
وعن ثوبان قال : قال رسول الله  ص إذا رأيتم الرايات السود قد جاءت من قبل خراسان فأتوها فإن فيها خليفة الله المهدي رواه أحمد والبيهقي في دلائل النبوة

“ Apabila panji hitam telah berkibar dari arah Khurashan maka bergabunglah karena di antara mereka ada khalifah Allah yang mendapat petunjuk” (HR. Ahmad)

Kata من  itu menunjukkan kepada permulaan sesuatu. Sehingga maksud hadist tersebut adalah asal mula panji hitam itu muncul dari arah Khurasan jantungnya Khurashan adalah Afghanistan. Kemudian dari Khurasan menuju ke Iraq. Setelah peperangan-demi peperangan melawan bani Qanthura’ Allah swt memberi kemenangan kepada bangsa Persia sehingga Rasululah saw menjelaskan dalam hadist yang lain tentang panji hitam dari timur yaitu wilayah Persia.

Didalam al-Quran surah Muhammad disaat Allah menjelaskan bahwa di akhir zaman orang-orang Arab yang dulunya sebagai perawis ajaran Islam dari Nabi muhammad kemudian akan digantikan oleh kaum yang lain bukan dari bangsa Arab akan tetapi mereka dari bangsa Persia.  Daerah yang menjadi pusat Kekaisaran Persia adalah wilayah Iraq dan wilayah Iran sekarang ini. Allah berfirman dalam surah Muhammad ayat 38,

هَاأَنتُمْ هَؤُلَاء تُدْعَوْنَ لِتُنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللهِ فَمِنكُم مَّن يَبْخَلُ وَمَن يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَن نَّفْسِهِ وَاللهُ الْغَنِيُّ وَأَنتُمُ الْفُقَرَاء وَإِن تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ

Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu”.

Ibnu katsir menjelaskan Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahawa Rasulullah s.a.w. telah membaca ayat:"Dan jika kamu berpaling, akan Allah gantikan dengan satu kaum yang lain dari kamu kemudian mereka tidak jadi seperti kamu", lantas para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah! siapakah mereka itu jika kami berpaling yang akan menggantikan kami kemudian tidak jadi seperti kami?, Abu Hurairah r.a. berkata: maka baginda telah menepuk dengan tangannya ke atas bahu Salman Al-Farisi r.a. kemudian bersabda: Dia dan kaumnya,, dan kalaulah agama berada di bintang Suraya sekalipun nescaya akan pergi mengambilnya oleh lelaki-lelaki daripada bangsa Persia[4]" Hadist ini telah diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Tirmidzi.
            Kemudian di dalam ayat yang lain Allah memberi ciri khusus kepada orang-orang yang digantikan  oleh Allah sebagai pemegang panji Islam di akhir zaman, setelah bangsa Arab yang dulu sebagai pewaris pemegang panji Islam kemudian  berpaling dari agama Islam dan menjadi orang-orang murtad. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah al-Maidah ayat 54,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللهُ  بِقَوْمٍ  يُحِبُّهُمْ  وَيُحِبُّونَهُ  أَذِلَّةٍ  عَلَى  الْمُؤْمِنِينَ  أَعِزَّةٍ  عَلَى الْكَافِرِينَ  يُجَاهِدُونَ فِي  سَبِيلِ اللهِ  وَلاَ  يَخَافُونَ  لَوْمَةَ  لآَئِمٍ ذَلِكَ  فَضْلُ  اللهِ  يُؤْتِيهِ  مَن  يَشَآءُ  وَاللهُ  وَاسِعٌ  عَلِيمٌ 

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang Mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”

Ibnu Katsir mengatakan, orang-orang yang murtad yang dimaksudkan dalam ayat di atas adalah orang yang berpaling dari menolong agama-Nya dan menegakkan syariah-Nya[5]. Dsini sangat jelas bahwa yang dimaksudkan murtad tidak berarti keluar dari Islam kemudian masuk agama nasrani atau yahudi akan tetapi orang-orang Arab yang dulu sebagai perwaris agama Islam. Kemudian mereka berpaling dari pada menolong agama Islam dan menegakkannya yaitu mereka tidak menginginkan tegaknya khilafah bahkan bersekutu dengan orang-orang kafir memerangi orang-orang yang bercita-cita menegakkan khilafah Islam. Sehingga Allah mendatangkan suatu kaum yang lain dari bangsa Persia yang akan menegakkan khilafah akhir zaman berdasarkan manhaj kenabian.
            Ciri-ciri baangsa Persia yang akan menggantikan bangsa Arab disebutkan dalam ayat di atas adalah sebagai berikut :
-          Allah swt  mencintai mereka dan mereka mencintai Allah swt
-          Bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin dan bersikap keras terhadap orang kafir
-          Berjihad melawan orang-orang kafir yang telah menjajah negeri-negeri kaum muslimin.
-          Kemunculan kaum yang menggantikan bangsa Arab untuk memegang panji Islam itu akan dicela oleh orang musyrik, munafiq dan kafir.  Akan tetapi kaum tersebut tidak menghiraukan celaan para pencela. Bagi mereka, perintah Allah SWT dan rasul-Nya lebih didengar dari para pencela yang hanya akan menjerumuskan mereka kepada kekufuran dan kemaksiatan.


[1] Voa-Islam.com
[2] Ibnu katsir, An-Nihayah fil fitan wal Malahim, Tahqiq DR. Thaha Zaini , Mu’assash At Tarikh al-A’rabi, 1993, Vol 1, hlm 17.
[3] www.konsultasisyariah.com
[4] Ibnu katsir, Tafsir al-Quran al-‘Azim, Vol IV hlm. 176.
[5] Ibid, Vol II  hlm. 102.

1 komentar:

  1. DEKLARASI PERANG PENEGAKKAN DINUL ISLAM
    DISELURUH DUNIA
    Bismillahir Rahmanir Rahiim
    Dengan Memohon Perlindungan dan Izin
    Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
    Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia,
    Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia.
    Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi


    Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H
    Markas Besar Angkatan Perang
    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Mengeluarkan Pengumuman kepada
    1. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Afrika
    2. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Eropa
    3. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia
    4. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia Tenggara
    5. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Amerika
    6. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Australia
    7. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Utara
    8. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Selatan
    9. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia

    PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA
    Terhadap Seluruh Negara yang Tidak
    Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
    Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia.

    MULAI HARI INI
    YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H
    BERLAKULAH PERANG AGAMA
    BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM ATAS DINUL BATHIL
    BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DISELURUH DUNIA
    MEMBUNUH DAN TERBUNUH FISABILILLAH

    "Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”
    (Q.S: al-Baqarah: 191-193).

    BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN
    BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar).

    BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM.
    JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF.

    INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi.
    GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN.

    JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM.
    BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT

    HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR
    DARI HULU HINGGA HILIR

    HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG,
    MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI.
    DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH.
    KHALIFAH IMAM MAHDI.

    Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
    Maha Penyayang.

    Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
    Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
    maka tidak ada permusuhan (lagi),
    kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
    Al-Baqarah : 192-193

    SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA,
    KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR

    MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
    PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM
    Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh

    BalasHapus