bintang

Sabtu, 14 Maret 2015

Tolong, baca nasihat ini !

Sebuah nasihat untuk pendukung Dawla islam dimanapun anda berada, terkhusus di Indonesia, Malaysia, Patani dan Filipina yang kami cinta karna ALLAH, Alhamdulillah kita mendapatkan kabar-kabar kemenangan Dawla Islamiyah yang sangat menggembirakan sekalipun tipu daya kaum Kuffar melalu televisi yang penuh kedustaan tidak terbukti, maka saya wasiatkan kepada kalian wahai pendukung Dawla islamiyah.

Hendaknya kalian tidak terlalu gembira dengan kemenangan-kemenangan ini, bersyukurlah karena ini adalah kemenangan bagi seluruh kaum muslim Ahlu sunnah, bergembiralah karena ALLAH telah menolong Dawla Islam yang di berkahi ini dan sekali-kali bukanlah karna kehebatan para Mujahidnya, bukanlah karena banyaknya harta rampasan perang, dan bukanlah karna kepintaran atau kecerdasan, akan tetapi semua itu adalah Murni pemberian ALLAH yang di berikan melalui tangan-tangan para mujahidin, jika seandainya ALLAH tidak menolong maka pastilah termasuk orang-orang yang merugi,  akan tetapi ALLAH berjanji akan menolong siapa saja yang menolong agamanya dan itu adalah nyata.

Hendaknya kalian tetap berdoa, mendoakan para mujahidin di sepertiga malam terakhir, jangan pernah meremehkan kekuatan Doa,karna Doa adalah senjata utama Mujahidin.

Hendaknya kalian selalu mengikuti kabar-kabar tentang Dawla islamiyah dari sumber yang jelas, bukan dari televisi milik kaum sekuler ataupun kuffar dan ingatlah teori dalam media berikut ini "JIKA MEDIA MENAMPILKAN KEMENANGAN-KEMENANGAN TENTARA IRAQ, PKK DAN SYIAH MAKA PADA SAAT ITU SEBENARNYA MENTAL MEREKA TELAH HANCUR, MEREKA TELAH KALAH, MEREKA TELAH MUNDUR DAN MEDIA MENGANGGAP MEREKA MENANG AGAR MENTAL PARA PENDUKUNGNYA BERSEMANGAT SEDANGKAN MEREKA BERDUSTA"

Dan untuk para pembenci Dawla Islamiyah siapa saja dari kalangan apa saja baik itu Salafi,IM,HTI,PKS,Syiah,Kuffar atau siapa saja kami katakan Demi ALLAH kami tidak akan berhenti sampai ALLAH memberikan kemenangan untuk kami atau memilih kami menjadi seorang syuhada.

Maka kami katakan kepada kalian baik itu Syiah,Nusairiyah,Hti,Pks,dan semisalnya yang menyerang Dawla islamiyah secara terus menerus baik dengan ucapan atau fisik maka ketahuilah jalan kami selanjutnya menuju ke Al-Quds.

ALLAH lah penolong kami
ALLAH lah pelindung kami
sekalipun kalian geram
sekalipun kalian membencinya
sekalipun kalian memusuhinya
dan pertemuan kami dan kalian yang sesungguhnya adalah YAUMIL HISAB(Hari perhitungan), Di depan ALLAH yang kalian tidak bisa menutupi kebusukan kalian walau sebesar biji dzarah sekalipun.

Dan Alhamdulillah ALLAH memberikan kami penglihatan untuk berjalan di atas AL-Haq, Demi ALLAH kami tidak memiliki keraguan di dalamnya ketika Al-Haq bersama Kami, walilahilhamdu.
Doakan kami(para muwahid&mujahid) wahai ayuhal muslimun.
Wallahuta'ala A'lam

Cara Mudah Menghafal Nama2x Surat Dalam Al-Qur'an

Bismillah.. kali ini penulis akan berbagi "cara mudah menghafal nama2x surat dalam Al-Qur'an" yakni dengan menggunakan metoda cerita..

Pendekatan dalam metode ini melalui arti atau terjemah dari nama surah yang berbahasa Arab. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bukan kebenaran ceritanya tetapi bagaimana anda bisa menghafal dan mengingat nama – nama surah dalam Al-Qur’an dengan mudah, karena cerita ini bersifat imajinatif bukan hakiki.

Cerita berikut dibuat bersifat penggalan – penggalan (per sepuluh surah kecuali surah yang ke-91 – 99 dan ke-100 sampai terakhir). Hal
ini akan membantu anda mempermudah dalam menghafal dan mengingat kembali nama – nama Surah dalam Al-Qur’an. Ingat yang
dihafal bukan ceritanya tetapi alur cerita nama – nama surah Al-Qur’an (dalam terjemah) yang tertulis dengan huruf tebal dan kapital.
Seperti;
PEMBUKAAN, SAPI BETINA dan seterusnya.

Praktisnya adalah sebagai berikut;
1. Bacalah cerita tersebut (misalnya cerita I; 1-10) sambil tersenyum.
2. Boleh dibaca dalam hati atau dengan suara. Perhatikan pada kata-kata bercetak tebal dan berikan tekanan bunyi yang berbeda dari kata
yang tidak bercetak tebal.
3. Bayangkan anda sendiri sedang manjadi pelaku atau terlibat langsung dalam alur cerita tersebut. Kalau bisa sambil membayangkan dan gerakkan anggota tubuh anda sebagai bentuk kreasi dari imajinasi anda.
4. Tulis ulang kata – kata yang bercetak tebal sesuai yang anda ingat saja, lalu cocokkan dan urutkan sesuai urutannya.
5. Setelah anda berhasil menulis ulang kata – kata yang bercetak tebal, dengan melihat kata – kata tersebut cobalah anda mengulang(mengingat) kembali alur ceritanya tanpa harus sama persis.
6. Berikutnya anda melihat grafik kata – kata yang bercetak tebal dan
bacalah dalam bahasa Arabnya. Ingat jangan dihafal terlebih dahulu
teks arab yang ditulis dengan huruf latin tersebut (hal tersebut akan
dibahasa tersendiri).

Kemudian, Cara Praktis Mengingat ulang;
Bila anda lupa dengan nama surah tertentu, misalnya saja anda lupa
dengan nama Surah ke-13, maka langsung saja anda mengingat -ingat alur cerita tersebut. Dimulai dari urutan surah yang ke-11 yaitu HUD. Maka anda akan teringat bahwa HUD dan YUSUF disambar PETIR.
Secara otomatis dalam hitungan menit atau bahkan detik, anda akan dengan cepat mengingatnya kembali bahwa surat yang ke-13 adalah
Surah PETIR (yang Bahasa Arabnya AR RA’D). Menyenangkan bukan? :)

Oke, sekarang kita mulai...

Tekhnis Menghafal;
Berikut ini teknis dan cara menghafal nama – nama surah dengan metoda cerita yang dibagi dalam 11 bagian (cerita) agar memudahkan kita dalam penguasaan dgn maksimal dan cepat.

Cerita I; (Surah 1 – 10)
Aku membaca Al-Qur’an dimulai dengan PEMBUKAAN.
Kebetulan waktu itu tetanggaku sedang memotong SAPI BETINA untuk
KELUARGA IMRAN yang punya anak wanita bernama AN NISA. Ia lapar makan HIDANGAN, sisanya ia berikan untuk BINATANG TERNAK yang berkandang di TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI, di sana dibagikan HARTA RAMPASAN PERANG yang dilakukan setelah TAUBAT seperti taubatnya YUNUS

~KRONOLOGI CERITA:
1 PEMBUKAAN – AL-FATIHAH
2 SAPI BETINA – AL-BAQOROH
3 KELUARGA IMRAN – ALI IMRON
4 AN NISA (WANITA) – AN NISA
5 HIDANGAN – AL MAIDAH
6 BINATANG TERNAK – AL AN ‘AM
7 TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI – AL A’ ROF
8 HARTA RAMPASAN PERANG – AL ANFAL
9 TAUBAT – AT TAUBAH
10 YUNUS -YUNUS

Cerita II; (Surah 11 – 20)
HUD dan YUSUF disambar PETIR sementara itu IBRAHIM sedang berada di PEGUNUNGAN HIJR tempat dimana LEBAH memulai PERJALANAN MALAM menuju ke GUA tempat bersembunyinya MARYAM dan TOHA.

~KRONOLOGI CERITA:
11 HUD – HUD
12 YUSUF-YUSUF
13 PETIR – AR RA’D
14 IBRAHIM -IBRAHIM
15 PEGUNUNGAN HIJR – AL HIJR
16 LEBAH – AN NAHL
17 PERJALANAN MALAM – AL ISRO
18 GUA – AL KAHFI
19 MARYAM – MARYAM
20 TOHA – TOHA

Cerita III; (Surah 21 – 30)
PARA NABI pergi HAJI diikuti oleh ORANG-ORANG BERIMAN berpakain putih– putih sehingga laksana CAHAYA yang menjadi PEMBEDA ANTARA YANG BENAR DAN BATHIL seperti ceritanya PARA PENYAIR tentang SEMUT dalam buku KISAH -KISAH dan juga tentang LABA-LABA yang
menyerang BANGSA ROMAWI.

~KRONOLOGI CERITA:
21 PARA NABI – AL ANBIYA
22 HAJI – AL HAJJ
23 ORANG – ORANG BERIMAN-AL MU’MINUN
24 CAHAYA – AN NUR
25 PEMBEDA ANTARA YANG BENAR DAN BATHIL – AL
FURQON
26 PARA PENYAIR – ASY SYU ‘ARO
27 SEMUT-AN NAML
28 KISAH-KISAH – AL QOSHOSH
29 LABA-LABA – AL ‘ANKABUT
30 BANGSA ROMAWI – AR RUM

Cerita IV; (Surah 31 – 40)
LUKMAN tidak berSUJUD di kaki GOLONGAN YANG BERSEKUTU dengan KAUM SABA’ yang tidak beriman kepada Yang Maha PENCIPTA.
Sementara itu YASIN menyiapkan orang YANG BERSHAF – SHAF membentuk huruf SHOD dengan ROMBONGAN – ROMBONGAN untuk memohon kepada YANG PENGAMPUN dari kesalahan.

~KRONOLOGI CERITA:
31 LUKMAN – LUQMAN
32 SUJUD – AS SAJDAH
33 GOLONGAN YANG BERSEKUTU – AL AHZAB
34 KAUM SABA’ – SABA’
35 PENCIPTA – FATHIR
36 YASIN – YASIN
37 YANG BERSHAF-SHAF – ASH SHOOFFAT
38 SHOD – SHOD
39 ROMBONGAN-ROMBONGAN – AZ ZUMAR
40 YANG PENGAMPUN – GHOFIR

Cerita V; (Surah 41 – 50)
YANG DIJELASKAN dalam MUSYAWARAH itu tentang hukum PERHIASAN bukan tentang KABUT membawa orang YANG BERLUTUT di BUKIT –
BUKIT PASIR, saat MUHAMMAD mendapat KEMENANGAN ditandai dengan
KAMAR – KAMAR bertuliskan huruf QOF.

~KRONOLOGI CERITA:
41 YANG DIJELASKAN – FUSHSHILAT
42 MUSYAWARAH – ASY SYURA
43 PERHIASAN – AZ ZUKHRUF
44 KABUT – AD DUKHAN
45 YANG BERLUTUT – AL JATSIYAH
46 BUKIT-BUKIT PASIR – AL AHQOF
47 MUHAMMAD – MUHAMMAD
48 KEMENANGAN – AL FATH
49 KAMAR-KAMAR – AL HUJURAT
50 QOF – QOF

Cerita VI; (Surah 51 – 60)
ANGIN YANG MENERBANGKAN menghembus ke BUKIT saat BINTANG dan BULAN bersinar sebagai bukti kuasa YANG MAHA PEMURAH yang akan mendatangkan HARI KIAMAT menghancurkan BESI pada saat WANITA
YANG MENGAJUKAN GUGATAN mengalami PENGUSIRAN sebagaimana menimpa PEREMPUAN YANG DIUJI.

~KRONOLOGI CERITA:
51 ANGIN YANG MENERBANGKAN – ADZ DZARIYAT
52 BUKIT – ATH THUR
53 BINTANG – AN NAJM
54 BULAN – AL QOMAR
55 YANG MAHA PEMURAH – AR RAHMAN
56 HARI KIAMAT – AL WAQI ‘AH
57 BESI – AL HADID
58 WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN – AL MUJADILAH
59 PENGUSIRAN – AL HASYR
60 PEREMPUAN YANG DIUJI – AL MUMTAHANAH

Cerita VII; (Surah 61 – 70)
BARISAN orang beriman pada HARI JUM’AT berbeda dengan ORANG – ORANG MUNAFIK saat HARI DITAMPAKAN KESALAHAN – KESALAHAN
orang yang suka TALAK dalam pernikahan dan Allah MENGHARAMKAN
pelimpahan KERAJAAN secara tertulis dengan PENA pada HARI KIAMAT yang tidak ada lagi TEMPAT – TEMPAT NAIK bagi amal sholih.

~KRONOLOGI CERITA:
61 BARISAN – ASH SHOF
62 HARI JUM’AT – AL JUMU’AH
63 ORANG-ORANG MUNAFIK – AL MUNAFIQUN
64 HARI DITAMPAKAN KESALAHAN-KESALAHAN – AL
TAGHOBUN
65 TALAK – ATH THOLAQ
66 MENGHARAMKAN – AT TAHRIM
67 KERAJAAN – AL MULK
68 PENA – AL QOLAM
69 HARI KIAMAT – AL HAAQQAH
70 TEMPAT-TEMPAT NAIK – AL MA ‘ARIJ

Cerita VIII; (Surah 71 – 80)
NUH diganggu JIN saat ORANG YANG BERSELIMUT dan ORANG YANG BERKEMUL tertidur pulas tidak menyadari datangnya KIAMAT ketika
MANUSIA didatangkan MALAIKAT YANG DIUTUS menyampaikan BERITA BESAR tentang kematian yang dibawa MALAIKAT – MALAIKAT YANG
MENCABUT nyawa sedangkan IA BERMUKA MASAM.

~KRONOLOGI CERITA:
71 NUH – NUH
72 JIN – AL JINN
73 ORANG YANG BERSELIMUT – AL MUZAMMIL
74 ORANG YANG BERKEMUL – AL MUDATSTSIR
75 KIAMAT – AL QIYAMAH
76 MANUSIA – AL INSAN
77 MALAIKAT YANG DIUTUS – AL MURSALAT
78 BERITA BESAR – AN NABA’
79 MALAIKAT-MALAIKAT YANG MENCABUT – AN NAZI ‘AT
80 IA BERMUKA MASAM – ‘ABASA

Cerita IX; (Surah 81 – 90)
Gempa MENGGULUNG bumi hingga TERBELAH dan ORANG-ORANG YANG CURANG pun ikut TERBELAH hancur lebur menjadi GUGUSAN BINTANG
diantaranya bintang YANG DATANG DI MALAM HARI atas kuasa YANG PALING TINGGI pada HARI PEMBALASAN tidak akan muncul FAJAR di NEGERI manapun.

~KRONOLOGI CERITA:
81 MENGGULUNG – AT TAKWIR
82 TERBELAH – AL INFITHOR
83 ORANG-ORANG YANG CURANG – AL MUTHOFFIFIN
84 TERBELAH – AL INSYIQOQ
85 GUGUSAN BINTANG – AL BURUJ
86 YANG DATANG DI MALAM HARI – ATH THORIQ
87 YANG PALING TINGGI – AL A ‘LA
88 HARI PEMBALASAN – AL GHOSYIYAH
89 FAJAR – AL FAJR
90 NEGERI – AL BALAD

Cerita X; (Surah 91 – 99)
MATAHARI tenggelam saat MALAM tiba hingga datang WAKTU DHUHA Allah MELAPANGKAN rizki dan menumbuhkan BUAH TIN untuk manusia yang berasal dari SEGUMPAL DARAH tanpa KEMULIAAN sedikit pun
sebagai BUKTI akan terjadi KEGONCANGAN dunia.

~KRONOLOGI CERITA:
91 MATAHARI – ASY SYAMS
92 MALAM – AL LAIL
93 WAKTU DHUHA – ADH DHUHA
94 MELAPANGKAN – AL INSYIROH
95 BUAH TIN – AT TIN
96 SEGUMPAL DARAH – AL ‘ALAQ
97 KEMULIAAN – AL QODR
98 BUKTI – AL BAYYINAH
99 KEGONCANGAN – AZ ZALZALAH

Cerita XI; (Surah 100 – 114)
KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG pada HARI KIAMAT tidak lagi untuk BERMEGAH – MEGAHAN pada MASA itu si PENGUMPAT diinjak – injak GAJAH milik SUKU QURAISY tanpa menyisakan BARANG – BARANG
YANG BERGUNA sedikit pun, apalagi NI’MAT YANG BANYAK semuanya pergi dari ORANG-ORANG KAFIR tanpa mendapat PERTOLONGAN dari
GEJOLAK API yang membakar karena tidak MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH yang sejak WAKTU SUBUH semua MANUSIA telah melaksankannya.

~KRONOLOGI CERITA:
100 KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG – AL ‘ADIYAT
101 HARI KIAMAT – AL QORI ‘AH
102 BERMEGAH-MEGAHAN – AT TAKATSUR
103 MASA – AL ‘ASHR
104 PENGUMPAT – AL HUMAZAH
105 GAJAH – AL FI-L
106 SUKU QURAISY – QURAISY
107 BARANG-BARANG YANG BERGUNA – AL MA ‘UN
108 NI’MAT YANG BANYAK – AL KAUTSAR
109 ORANG-ORANG KAFIR – AL KAFIRUN
110 PERTOLONGAN – AN NASHR
111 GEJOLAK API – AL LAHAB
112 MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH – AL IKHLASH
113 WAKTU SUBUH – AL FALAQ
114 MANUSIA – AN NAAS

smg bermanfaat, amiin.

Jumat, 13 Maret 2015

Jadilah yang 'sedikit'!

Ketika 'Umar ibn al-Khattab (radhiyAllaahu 'anhu) sedang berjalan di sebuah pasar, ia melewati seorang laki-laki yang sedang berdoa,
“Ya ALLAH, jadikan kami dari hamba-Mu yang 'sedikit'!
Ya ALLAH, jadikan kami dari hamba-Mu yang 'sedikit'!”

Maka ‘Umar bertanya kepadanya, “Darimana engkau mendapatkan doa seperti itu?” Dan laki-laki itu menjawab,
“ALLAH dalam kitab-Nya berfirman :
‘Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.’ [Qur’an 34:13]”

Maka ‘Umar menangis dan menegur dirinya sendiri, “Orang-orang lebih tahu darimu, wahai Umar! Ya ALLAH, jadikan kami dari hamba-Mu yang 'sedikit'!”

Terkadang ketika engkau menasehati orang agar meninggalkan dosa, mereka merespon dengan : "Tapi kebanyakan orang melakukannya, bukan aku saja!"
Tetapi,, jika engkau mencari kata-kata "kebanyakan orang" dalam Al Qur'an, engkau akan menemukan bahwa kebanyakan orang:

“tidak mengetahui” [7:187]
“tidak bersyukur” [2:243]
dan “tidak beriman” [11:17]

Dan jika engkau melihat “sebagian besar mereka”, engkau akan mengetahui bahwa sebagian besar mereka adalah :
“orang-orang yang fasik” [5:59]
“bodoh” [6:111]
“berpaling” [21:24]

Maka jadilah yang “sedikit”, dimana ALLAH berfirman tentang mereka :
“Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.” [34:13]
“Dan tidak beriman bersama dengan dia itu kecuali sedikit.” [11:40]
“Berada dalam jannah kenikmatan, segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.” [56:12-14]

Ibn al-Qayyim (rahimahullaah) berkata, “Laluilah jalan kebenaran dan jangan merasa kesepian, karena sedikitnya orang yang memilih jalan itu. Dan waspadalah dari jalan batil dan jangan tertipu dengan banyaknya orang yang mengikutinya.”
Wallaahu a'lam.

Rabu, 04 Maret 2015

Adab-Adab Penuntut Ilmu

Dengan berkembangnya teknologi saat ini, menuntut ilmu juga bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka antara guru dengan murid tetapi bisa dengan media online. Insya Allah tidak mengurangi keutamaan menuntut ilmu. Seorang penuntut ilmu selain mengetahui dan memahami akan keutamaan menuntut ilmu, hendaknya dia juga memiliki perhatian yang besar terhadap permasalahan adab-adab penuntut ilmu. Diantara adab-adab penuntut ilmu adalah:

Pertama : Ikhlas

Seorang penuntut ilmu dalam mencari ilmu hedaknya punya perhatian besar terhadap keikhlasan niat dan tujuanya dalam mencari ilmu, yaitu hanya untuk Allah ta’ala. Karena menuntut ilmu adalah ibadah, dan ibadah tidak akan diterima kecuali jika ditujukan hanya untuk Allah ta’ala .

Allah ta’ala berfirman :

ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻣِﺮُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣُﺨْﻠِﺼِﻴﻦَ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ‏) ﺍﻟﺒﻴﻨﺔ :5(
“Dan mereka tidaklah diperintahkan melainkan hanya untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan amalan mereka.” [Al Bayinah : 5]

Didalam shahihain disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﺑِﺎﻟﻨِّﻴَّﺎﺕِ، ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻟِﻜُﻞِّ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣَﺎ ﻧَﻮَﻯ
“Sesungguhnya setiap amalan itu tergantung dengan niatnya dan setiap orang akan memperolah pahala sesuai dengan apa yang dia niatkan.”

Nabi shallallahu ‘alaihiwa sallam juga bersabda dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻈُﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺻُﻮَﺭِﻛُﻢْ ﻭَﺃَﻣْﻮَﺍﻟِﻜُﻢْ، ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻨْﻈُﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﻗُﻠُﻮﺑِﻜُﻢْﻭَﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻜُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk wajah dan harta kalian, namun yang Dia lihat adalah hati dan amalan kalian.”

Oleh karena itu seseorang yang punya cita-cita yang tinggi dalam mencari dan memperoleh ilmu hendaknya punya perhatian yang besar terhadap keihklasan niat. Karena niat yang ikhlas merupakan sebab akan barakahnya ilmu dan amal. Sebagaimana
perkataan sebagian salaf :
ﺭُﺏَّ ﻋﻤﻞٍ ﺻﻐﻴﺮ ﺗﻜﺜِّﺮﻩ ﺍﻟﻨﻴﺔ ، ﻭﺭُﺏَّ ﻋﻤﻞٍ ﻛﺜﻴﺮ ﺗﺼﻐﺮﻩ ﺍﻟﻨﻴﺔ
“Betapa banyak amalan kecil menjadi besar karena niatnya dan betapa banyak amalan besar menjadi kecil karena niatnya pula.”

Maka setiap orang yang telah diberi taufiq oleh Allah untuk bisaberjalan diatas jalan ilmu hendaknya waspada terhadap niat yang
rusak dan selalu berusaha untuk menjadikan niatnya dalam menuntut ilmu hanya mengharapkan keridhaan dan wajah Allah
ta’ala .

Kedua : Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

Sesungguhnya seorang hamba butuh kepada kesungguhan dan semangat untuk memperoleh ilmu. Dia paksa jiwanya untuk jauh dari sifat lemah dan malas. Oleh karena itu Nabi kita yang mulia, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung kepada Allah dari sifat lemah dan malas. Karena malas akan menyebabkan terhalanginya seseorang dari mendapatkan kebaikan yang banyak. Dan sebaliknya dengan kesungguhan akan diperoleh banyak
keutamaan.

Sebagaimana perkataan yang ada dalam suatu syair :
ﺍﻟﺠَﺪُّﺑﺎﻟﺠِﺪِّ ﻭﺍﻟﺤﺮﻣﺎﻥُ ﺑﺎﻟﻜﺴﻞِ ﻓﺎﻧﺼَﺐْ ﺗُﺼِﺐ ﻋﻦ
ﻗﺮﻳﺐٍ ﻏﺎﻳﺔَ ﺍﻷﻣﻞِ
Maksudnya adalah bahwa bagian besar dan berharga dari ilmu tidak akan diraih kecuali dengan kesungguhan. Adapun sifat malas
dan lemah hanya akan menghalangi seseorang dari mendapatkan ilmu. Oleh karena itu seorang penuntut ilmu handaknya mengerahkan segala upaya untuk memaksa jiwanya dalam meraih ilmu. Sebagaimana firman Allah ta’ala :
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺟَﺎﻫَﺪُﻭﺍ ﻓِﻴﻨَﺎ ﻟَﻨَﻬْﺪِﻳَﻨَّﻬُﻢْ ﺳُﺒُﻠَﻨَﺎ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻤَﻊَ ﺍﻟْﻤُﺤْﺴِﻨِﻴﻦَ
‏[ ﺍﻟﻌﻨﻜﺒﻮﺕ 69: ] .
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dijalan Kami nisacaya Kami akan tunjukkan kepadanya jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik.” [Al Ankabut : 69]

Ketiga : Meminta pertolongan kepada Allah ta’ala .

Ini adalah diantara perkara penting yang harus diperhatiakan oleh seorang penuntut ilmu, bahkan perkara ini adalah dasar yang harus ada pada seorang penuntut ilmu , yaitu beristi’anah atau meminta pertolongan kepada Allah ta’ala untuk bisa meraih ilmu.
firman Allah ta’ala :
ﻭَﻗُﻞْ ﺭَﺏِّ ﺯِﺩْﻧِﻲ ﻋِﻠْﻤًﺎ ‏[ ﻃﻪ 114: ]
“Dan katakanlah (wahai Nabi Muhammad), ya Rabb, tambahkanlah ilmu kepadaku.” [Thaaha : 11]

Telah kita ketahui juga bahwa Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari setelah selesai shalat subuh
berdo’a kepada Allah :

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻋِﻠْﻤًﺎ ﻧَﺎﻓِﻌًﺎ ﻭَﺭِﺯْﻗًﺎ ﻃَﻴِّﺒًﺎ ﻭَﻋَﻤَﻠًﺎ ﻣُﺘَﻘَﺒَّﻠًﺎ
“Ya Allah sesungguhnya saya minta kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rizqi yang baik dan amalan yang diterima.”
Maka seorang penuntut ilmu hendaknya selalau beristi’anah kepada Allah, meminta pertolongan dan taufiq kepadaNya. Allah
ta’ala berfirman :

ﻭَﻟَﻮْﻟَﺎ ﻓَﻀْﻞُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺘُﻪُ ﻣَﺎ ﺯَﻛَﻰ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﺣَﺪٍ ﺃَﺑَﺪًﺍ ﻭَﻟَﻜِﻦَّ
ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺰَﻛِّﻲ ﻣَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ‏[ﺍﻟﻨﻮﺭ 21: ]
“Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya.” [An Nur : 21]

Dalam ayat yang lain Dia juga berfirman :
ﻭَﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺣَﺒَّﺐَ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢُ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥَ ﻭَﺯَﻳَّﻨَﻪُ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﻜُﻢْ ﻭَﻛَﺮَّﻩَ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢُ ﺍﻟْﻜُﻔْﺮَ ﻭَﺍﻟْﻔُﺴُﻮﻕَ ﻭَﺍﻟْﻌِﺼْﻴَﺎﻥَ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺍﺷِﺪُﻭﻥَ ‏[ﺍﻟﺤﺠﺮﺍﺕ 7: ]

“Akan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” [Al Hujurat : 7]

Keempat : Mengamalkan ilmu.

Seorang penuntut ilmu harus punya perhatian serius terhadap perkara mengamalkan ilmu. Karena tujuan dari menuntut ilmu adalah untuk diamalkan. Ali radhiyallahu ‘anhu berkata :
ﻳﻬﺘﻒ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﻌﻤﻞ ، ﻓﺈﻥ ﺃﺟﺎﺑﻪ ﻭﺇﻻ ﺍﺭﺗﺤﻞ
“Ilmu akan mengajak pemiliknya untuk beramal, jika dia penuhi ajakan tersebut ilmunya akan tetap ada, namun jika tidak maka ilmunya akan hilang.”

Oleh sebab itu seorang penuntut ilmu harus benar-benar berusaha mengamalkan ilmunya. Adapun jika yang dialakukan hanya mengumpulkan ilmu namun berpaling dari beramal, maka ilmunya akan menjadi mencelakannya. Sebagaimana sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam :
ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﺣُﺠَّﺔٌ ﻟَﻚَ ﺃَﻭْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ
“Al Qur’an bisa menjadi penolong bagimu atau justru bisa mencelakakanmu.”
Menjadi penolongmu jika Engkau mengamalkannya, dan mencelakakanmu jika Engkau tidak mengamalkannya.

Kelima : Berhias dengan akhlaq mulia.

Seorang penuntut ilmu hendaknya menghiasi dirinya dengan akhlaq mulia seperti, lemah lembut, tenang, santun dan sabar. Karena
sifat-sifat tersebut termasuk akhlaq mulia. Para ulama’ telah menulis banyak kitab tentang adab seorang penuntut ilmu.

Keenam : Mendakwahkan ilmu.

Jika seorang penuntut ilmu mendapatkan taufiq untuk bisa mengambil manfaat dari ilmunya, hendaknya dia juga bersemangat
untuk menyampaikan ilmu dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Dalam rangka mengamalkan firman Allah ta’ala :
ﻭَﺍﻟْﻌَﺼْﺮِ ‏(1 ‏) ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥَ ﻟَﻔِﻲ ﺧُﺴْﺮٍ ‏(2 ‏) ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﻋَﻤِﻠُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕِ ﻭَﺗَﻮَﺍﺻَﻮْﺍ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﻭَﺗَﻮَﺍﺻَﻮْﺍ ﺑِﺎﻟﺼَّﺒْﺮِ ‏(3 ‏) ‏[ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻌﺼﺮ ]
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati
supaya menetapi kesabaran.” [Al Ashr :1-3]

Didalam ayat yang mulia ini, Allah ta’ala bersumpah bahwa manusia semunya mengalami kerugian, tidak ada seorangpun yang selamat dari kerugian kecuali orang yang beriman, berilmu, mengamalkan ilmunya, mendakwahkannya kepada orang lain serta bersabar atas gangguan yang menimpanya.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa kedudukan ilmu dan beramal dengannya itu bertingkat-tingkat. Sebagaimana dinukil oleh Adz Dzahabi rahimahullah di Siyaru A’laamin Nubalaa
dari Muhammad bin An Nadhr, dia berkata :
ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻻﺳﺘﻤﺎﻉ ﻭﺍﻹﻧﺼﺎﺕ ، ﺛﻢ ﺣﻔﻈﻪ، ﺛﻢ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺑﻪ ، ﺛﻢ ﺑﺜﻪ
“Ilmu yang pertama kali adalah mendengar dan diam, kemudian menghafal, mengamalkan lalu menyebarkannya.”

Orang yang menyebarkan ilmu akan memperoleh pahala yang besar, karena setiap kali ada orang yang mengambil faedah dari ilmu yang dia sebarkan dan dakwahkan akan dicatat baginya pahala sebagaimana pahala orang yang mengamalkan dakwahnya tersebut.
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮﺭِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ
“Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk maka baginya pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun juga.”

Maka setiap kali ada orang yang mengambil manfaat dari ilmunya maka akan dicatat pahala baginya. Tidak diragukan bahwa ini
menunjukkan akan keutamaan mengajarkan ilmu dan memberi manfaat kepada manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
ﻷَﻥْ ﻳَﻬْﺪِﻱَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻚَ ﺭَﺟُﻼ ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻚَ ﻣِﻦْ ﺣُﻤْﺮِ ﺍﻟﻨَّﻌَﻢِ
“Allah memberikan petunjuk kepada satu orang disebabkan karena kamu, maka hal itu lebih baik daripada onta merah (harta yang paling mahal).”

Kita meminta kepada Allah, Rabb arsy yang agung, kita meminta dengan menyebut nama-namanya yang indah dan sifat-sifatnya
yang tinggi agar menganugerahkan kita semua ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Menunjuki kita kepada jalan-Nya yang lurus, memperbaiki semua keadaan kita dan tidak membiarkan kita bersandar pada diri kita sendiri meskipun hanya sesaat.